Rampok Bersenpi Gasak 1,7 Kg Emas Senilai 600 Juta

PEKANBARU, oketimes.com- Lagi-lagi perampokan dengan menggunakan senjata api kembali terjadi di Kota Pekanbaru. Kawanan rampok yang diduga berjumlah empat orang itu, menggasak emas seberat 1,7 kg, senilai Rp 600 juta. Dalam aksinya, kawanan rampok tersebut sempat mengancam akan menghabisi korban jika berteriak, korban akhirnya diikat dan dilakban mulutnya, Kamis (02/9) siang, sekitar pukul 12.35 WIB.

Aksi perampokan ini tergolong berani, siang itu seperti biasa korban, Ali Unan (47) warga Jalan Purwodadi Ujung Kecamatan Tampan, tengah bekerja melebur emas untuk dimurnikan dikediamannya. Tiba-tiba, datang tiga orang pria dengan menggunakan sepeda motor matic Honda Beat dan Yamaha Jupiter warna biru yang Nomor Polisi-nya tidak diketahui oleh korban.

Korban tidak menaruh rasa curiga, karena memang dilokasi tempat ia biasanya melebur emas dibelakang rumahnya tersebut kerap orang datang untuk membeli ubi. Kemudian, seorang pelaku mendatangi korban sambil langsung menodongkan senjata api jenis pistol kearah korban. Korban yang sedang bersama temannya Syafrijal (31) tak berani melawan karena pelaku sempat mengancam akan menembaknya bila korban berteriak dan tak menuruti kata mereka.

"Setelah di todongkan senjata, korban dan rekannya langsung dibawa masuk kedalam rumah, lalu diikat tali dan melakban mulut. Setelah kedua korban dilumpuhkan, pelaku membawa kabur emas seberat 1,7 Kg yang akan dilebur berikut 2 unit handphone jenis Samsung dan Nokia milik korban," kata Kapolsek Tampan Kompol Suparman SIK.

Akibat peristiwa ini korban mengalami kerugian emas seberat 1,7 kg dengan nilai sekitar Rp 600 juta. Sementara untuk mengungkap kasus perampokan ini, Polsek Tampan akan berkoordinasi dengan pihak Polresta Pekanbaru guna mengejar para pelaku yang diperkirakan telah kabur.

"Saat ini kita masih melakukan pengejaran dan pencarian terhadap kawanan rampok ini. Dugaan kami pelaku telah lama melakukan pengintaian, dan lokasi juga berada ditempat sunyi dan berada didekat semak belukar," tutup Suparman.(dm)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait