Cekcok dengan Petugas Terminal BPRS Pekanbaru, Sopir Bus Makmur Sempat Melapor ke Polisi

Suasana saat HS (31) sopir Bus Makmur melapor peristiwa yang dialami ke Polisi, namun laporannya, tidak dapat dilanjutkan lantaran Komandan Korsatpel Terminal BPRS bersama anggota memberikan klarifikasi kepada petugas piket jaga Polsek Payung Sekaki Resta Pekanbaru, Selasa (11/02/2020) malam

Pekanbaru, Oketimes.com - Cekcok dengan petugas terminal AKAP, seorang sopir Bus Po Makmur tujuan Medan- Pekanbaru, berinisial HS, mengaku, menjadi korban pengeroyokan oleh oknum petugas Korsatpel Terminal Tipe A Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) Pekanbaru, Selasa (11/02/2020) petang.

"Ya benar pak, saya dikeroyok oleh oknum petugas Dishub Korsatpel Terminal AKAP Pekanbaru, seperti menghakimi orang maling saja. Padahal saya hanya seorang bus sopir, kok mereka bertindak arogan kepada saya, salah saya apa," kesal HS (31) saat dihubungi lewat ponselnya, Rabu (12/02/2020) siang.

Dikatakan HS, aksi pengeroyokan tersebut dialaminya, saat dirinya berada di Peron Keberengkatan Bus pada pukul 18.00 WIB di Terminal AKAP BPRS Pekanbaru. Ia tiba-tiba didatangi oknum petugas terminal, sembari menghardiknya dengan kata-kata yang tidak menyenangkan.

Lantas, HS berupaya mempertanyakan kata-kata yang diucapkan oknum petugas Dishub Korsatpel Terminal AKAP kepadanya, akan tetapi oknum petugas tersebut semakin menyerangnya dengan kata-kata kasar.

"Karena adanya adu mulut tersebut, petugas Dishub Korsatpel Terminal AKAP lainnya berdatangan dan menghampiri saya saat itu. Mereka datang, bukannya malah melerai, malahan saya dipojokkan dengan kata-kata kasar, sambil melayangkan pukulan ke bagian tubuh saya," ungkap HS.

Lantaran dikerumuni oknum petugas Korsatpel lanjut HS, dia berupaya sempat lari ke dalam terminal, untuk meminta pertolongan dengan para awak sopir lainnya di dalam gedung terminal.

"Tapi para kawan-kawan sopir dan agen bus PO lainnya, memilih menahan emosi saya dan merelai pertengkeran itu," ujar HS.

Merasa dirinya menjadi korban pengeroyokan oleh oknum petugas Dishub Korsatpel Terminal AKAP BPRS Pekanbaru, HS sempat mendatangi Mapolsek Payung Sekaki Resta Pekanbaru, untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.

Setibannya di Polsek Payung Sekaki, HS bertemu dengan petugas piket Polsek Payung Sekaki bernama Bripka Siahaan dan melaporkan kejadian yang dialaminya secara lisan kepada petugas piket tersebut.

Anehnya lanjut HS, setelah dirinya melaporkan peristiwa yang dialaminya secara lisan kepada petugas Piket tersebut. Tak lama kemudian, kelima petugas oknum Dishub Korsatpel Terminal itu, tiba-tiba muncul di Mapolsek Payung Sekaki bersama Komandan Korsatpel Terminal, untuk mengklarifikasi laporan yang disampaikan HS kepada petugas piket.

"Kedatangan mereka disana, bukannya memberikan penjelesan yang benar atas kejadian itu. Bahkan seolah-olah menyudutkan saya. Ada apa ini, kesannya seperti mengintervensi lapoaran saya" tukas HS kesal.

Lantaran dirinya merasa dipojokkan dan tidak ada etikat baik, HS pun berinisiatif pergi dari Mapolsek Payung Sekaki, untuk melanjutkan tugasnya sebagai sopir Bus Makmur yang hendak mengantarkan para penumpang tujuan Medan.

"Saya tinggalkan saja mereka disana, bukannya mereka minta maaf, malahan saya dipojokkan dan tidak ada kata-kata damai saat itu. Saya pun bergegas mengantarkan para penumpang saya ke medan," ungkap HS.

Meski demikian, HS menyampaikan kepada petugas oknum Korsatpel Terminal Tipe A BPRS Pekanbaru, untuk tidak sewenang-wenang melaksanakan tugasnya sebagai pelayan masyarakat di Terminal AKAP dan AKDP Pekanbaru.

"Mereka seharusnya jadi contoh kepada masyarakat, bukan membuat tindakan kriminal dan bergaya arogan. Kami ini para sopir yang sudah lama membuang gaya preman, makanya kami bekerja sebagai sopir saat ini. Kalau tidak, kami bisa jadi buas juga," ujar HS.

Sementara itu, Henry Tambunan Korsatpel Terminal Tipe A Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IV Prov Riau-Kepri, tidak menampik adanya peristiwa kesalahpahaman antara personil Terminal AKAP dengan HS (31) sopir bus Makmur tujuan Medan-Pekanbaru yang terjadi selasa petang kemarin.

"Benar, memang ada kesalahpahaman antara personil Korsatpel Teminal BPRS dengan sopir bus Makmur kemarin. Mereka bertengkar lantaran masalah sepele, tapi malah sempat melaporkan peristiwa itu secara lisan ke Polsek Payung Sekaki," kata Hendri pada oketimes.com saat dihubungi Rabu (12/2/2020) sore.

Dikatakan Henry, kesalahpahaman antara personil Korsatpel Terminal BPSR dengan sopir bus di Terminal tersebut, bermula saat petugas meminta sopir HS Bus Makmur yang parkir di Peron Keberangkatan, untuk memajukan sedikit kearah depan, agar bus keberangkatan yang hendak parkir bisa teratur di dalam peron keberangkatan tersebut.

Akan tetapi, HS malah mengangap lain teguran tersebut, sambil merengut-rengut dengan nada agak tinggi. Lantaran personil tersebut seorang perempuan, petugas Korsatpel tersebut, menyampaikan kepada rekan petugas piket laki-laki.

Kemudian petugas piket laki-laki, mendatangi HS untuk menegurnya. Akan tetapi HS semakin beranggapan lain dan mengeluarkan kata-kata bernada tinggi, sehingga terjadilah cekcok mulut antara petugas piket tersebutd dengan sopir.

Melihat suasana yang agak tegang tersebut, personil yang saat itu sedang berada di terminal, mendegar adanya suara keributan sambil beramai-ramai mendatangi pertengkaran HS dengan personil piket yang saat itu bersih tegang.

Alhasil, sempat terjadi saling gesek-mengesek untuk merelai pertengkaran itu, dan memicu petugas untuk membawa HS ke ruang piket untuk diberikan penjelasan.

"Tapi HS, tidak mau dibawa ke ruangan piket dan merasa dirinya akan di keroyok anggota piket terminal, sehingga sopir pergi ke tempat rekannya, untuk meminta perlindungan," terang Henry.

Tak lama kemudian lanjut Henry, HS malah diketahui sudah menuju kantor Mapolsek Payung Sekaki, untuk melaporkan kejadian yang ia alami.

Guna menghindari kesalahpahaman informasi tersebut sambung Henry, Komandan Korsatpel Terminal BPRS bersama personil lainnya mendatangi Mapolsek Payung Sekaki, untuk memberikan klarifikasi soal kesalahpahaman tersebut.

"Jadi kami bukannya melakukan intervensi atau menghambat laporan HS, justru kami hanya ingin memberikan klarifikasi seperti apa persoalannya," ujar Henry.

Meski begitu lanjut Henry, pihaknya tetap akan 'mendudukkan' permasalahan tersebut, secara musyawarah dengan HS bersama pengelola Bus PO Makmur dengan personil Korsatpel yang sempat bersitegang itu secara kekeluargaan, agar kedepannya tidak terjadi lagi hal serupa.

"Kami segera akan undang HS dan pengurus PO Bus Makmur untuk duduk semeja secara musyawarah dan kekeluargaan, agar tidak terjadi hal serupa. Jika ada yang salah mohon dimaafkan, jika ada kekurangan mohon saling dingatkan. Karena bagaimanapun, kerukunan antara para sopir dengan pengurus PO Bus bersama Korsatepel Terminal BPRS Pekanbaru harus tetap terjaga," tutur Henry Tambunan sembari menyudahi percapannya saat dihubungi lewat ponselnya, rabu sore.***


Penulis   : Ndanres Area
Editor     : Van Hallen


Tags :berita
Komentar Via Facebook :