Hujan Turun Kabut Asap Hilang, Aktivitas Warga dan Bandara SSQ II Pekanbaru Kembali Normal

Kembali Normal: Semenjak kota Pekanbaru dilanda hujan selama dua hari terakhir, aktivitas Maskapai Penerbangan kembali Normal di Bandara Sulatan Syarif Qasim II Pekanbaru, Rabu (25/9/2019).

Pekanbaru, Oketimes.com - Semenjak hujan turun selama dua hari terakhir di kota Pekanbaru, kualitas udara kabut asap Karhutla tengah pulih seperti sedia kala. Selaras dengan itu, Rabu (25/9/2019) pagi hingga kini, aktivitas warga di ibu kota provinsi riau itu, tengah mulai terlihat normal seperti semula.

Hanya saja untuk aktivitas belajar-mengajar di sekolah belum berlangsung, pasca Gubernur Riau mengumumkan darurat bencana pencemaran udara pada Senin (23/9/2019) lusa.

Ujang (37), warga Jalan Balam Ujung Kelurahan Labuhbaru Barat Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru, merasa bersyukur dengan kehadiran hujan yang sudah menghilangkan kabut asap selama dua hari ini.

Ia berharap, dengan normalnya kualitas udara di kota Pekanbaru, setidaknya masyarakat kota sudah bisa kembali beraktivitas seperti semula, termasuk warga tidak membatasi keluar rumah dan menggunakan masker lagi saat berada di luar rumah.

"Ini patut disyukuri, berarti selama ini kita masih disayangi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan semoga bencana asap ini untuk yang terakhirnya dan tidak ada lagi kedepanya," pungkas Ujung sembari beryukur.

Bandara SSK II Pekanbaru Ikut Normal

Selain aktivitas warga berjalan normal, kegiatan yang sama juga terlihat sama di di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru yang sudah normal.

Hal itu, dibenarkan Officer In Charge Ongah Hasnan bahwa penerbangan pesawat baik keberangkatan dan kedatangan seluruhnya sudah berjalan dengan normal. Begitu juga untuk penerbangan domestik maupun luar negeri, karena, jarak pandang saat ini sudah tidak terhalangi lagi oleh bencana kabut asap.

"Penerbangan pesawat hari ini dan kemarin, Selasa (24/9/2019) sudah dinyatakan normal. Sama sekali sudah tidak ada gangguan. Hari ini ada 30 keberangkatan dan kedatangan pesawat. Semuanya sudah clear, semuanya ontime," kata Ongah Hasnan Rabu (25/9/2019 di Bandara Internasional SSK II Pekanbaru.

Dia menyebutkan, jarak pandang saat ini sudah di atas 8 kilometer. Sedangkan penerbangan pesawat terganggu apabila jarak pandang di bawah 800 meter.

Ongah menyampaikan, selama kabut asap pekan tiga pekan terakhir, memang banyak penerbangan keberangkatan dan kedatangan pesawat di cancel atau pembatalan jadwal.

Hal itu merupakan pertimbangan keselamatan penumpang dan juga awak pesawat. Sehingga pihak maskapai harus menunggu sampai jarak pandang dipastikan aman.

"Sebenarnya penerbangan yang paling terganggu cuma satu hari. Itu pun gak satu hari full. Cuma sampai jam 3 sore. Karena saat itu asap memang pekat. Tapi sekarang semuanya sudah normal kembali," ungkap Ongah Hasnan.

Disamping itu, Ongah menambahkan, pihak Bandara Internasional SSK II Pekanbaru menyampaikan terima kasih kepada Tim Satgas Karhutla Riau, yang telah berjibaku menanggulangi karhutla dan kabut asap.

Menurutnya, upaya petugas di lapangan cukup mengurangi asap dampak dari karhutla tersebut.

"Kami berterima kasih kepada Tim Satgas Karhutla, seperti pihak kepolisian, TNI, Manggala Agni, BPBD dan juga instansi lainnya, yang telah bekerja dengan sekuat tenaga menanggulangi asap ini. Dan bersyukur dalam dua hari ini juga sudah turun hujan, sehingga cuaca kembali cerah," ucap Ongah.

Sebelumnya, akibat kabut asap karhutla, aktifitas penerbangan di Bandara Internasional SSK II Pekanbaru terganggu. Hampir semua jadwal penerbangan keberangkatan dan kedatangan ditunda sampai jarak pandang aman.

Bahkan, satu penerbangan pesawat dari Malaysia ke Pekanbaru dibatalkan, karena jarak pandang hanya 500 meter. Akibat penundaaan jadwal penerbangan tersebut, tak sedikit penumpang yang meminta refaund tiket pesawat. Selain itu, ada juga penumpang yang beralih ke bandara lain.

Sebagaimana diketahui, kabut asap selama dua pekan menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru dan Riau pada umumnya. Kualitas udara sudah berbahaya.

Tak sedikit rakyat yang sengsara akibat kabut asap tersebut, mulai dari sesak napas, batuk filek, pusing, iritasi mata dan muntah-muntah. Kemudian sangat banyak korban asap mengungsi ke posko pengungsian.***


Reporter  : Richarde
Editor       : Cardova 


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait