Kepala BNPB Minta Satgas Tindak Tegas Pelaku Karhutla di Riau

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Moenardi, saat melakukan kunjugan kerja ke Riau di Posko Karhutla Lanud Roesmin Nurjadin, Jumat 2 Agustus 2019.
Pekanbaru, oketimes.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Moenardi, mengingatkan seluruh stakeholder, khususnya Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tidak terjadi lagi seperti pada tahun 2015 lalu.
Doni mengatakan, banyak energi terkuras, jika penanganan Karhutla lambat ditangani. Tidak hanya kerugian materi, tapi juga dampak yang ditimbulkan mulai dari aspek sosial, pendidikan. Belum lagi jika asap sudah sampai ke negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
"Kita tak ingin Karhutla 2015 kembali terulang, terlalu banyak energi terkuras, hanya untuk menyelesaikan Karhutla. Terlalu banyak dampak kerugian yang ditimbukan," kata Doni saat melakukan kunjugan kerja ke Riau di Posko Karhutla Lanud Roesmin Nurjadin, Jumat 2 Agustus 2019.
Hadir pada kesempatan itu, Gubernur Riau H Syamsuar, Danrem 031/WB Brigjen TNI Muhammad Fadjar, Danlanud Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead, Kepala BMKG Pekanbaru Sukisno serta berbagai pejabat terkait lainnya.
Lebih lanjut disampaikan Doni, untuk mengatasi persoalan Karhutla di Riau ini, harus ada tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran. Tindakan hukum diharapkan bisa menjadi efek agar orang tak lagi membakar lahan. Terutama Tim Satgas yang tergabung dalam Penindakan Hukum (Gakum) seperti kepolisian dan kejaksaan.
Hal ini dapat dilihat Dari data laporan, dimana daerah Inhil dan Inhu bagian hulu, termasuk Pelalawan yang belakangan banyak terdapat titik api. Artinya, wilayah yang jauh dari jangkauan Satgas Karhutla menjadi target pembakaran.
Lebih jauh Doni juga mengatakan cara pencegahan yang paling utama harus dilakukan, edukasi berkelanjutan oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, termasuk pihak terkait dalam penanganan Karhutla dianggap jurus ampuh.***
Reporter : Richarde
Editor : Cardova
Komentar Via Facebook :