Tujuh Imigran Gelap Terjaring Razia di Pekanbaru
PEKANBARU, oketimes.com- Tujuh Imigran gelap asal negara Afghanistan diamankan oleh Tim Gabungan Dishub Kota Pekanbaru yang sedang menggelar razia di Jalan Lintas Pekanbaru-Dumai, tepatnya didekat Jalan Sri Indra, Kelurahan Muara Fajar Kecamatan Rumbai, Kamis (28/8) pagi, sekitar pukuil 10.30 WIB. Ketujuh imigran gelap itu diamankan karena tak memiliki dokumen resmi untuk masuk ke Indonesia.
Selain tujuh imigran gelap itu, petugas juga mengamankan 1 unit mobil Toyota New Avanza warna putih BM 1357 RH yang dikemudikan oleh, Supiono (39) warga Jalan Sisingamangaraja Kelurahan Teluk Binjai Kotamdya Dumai.
"Sebelum diamankan, saat distop, Supiono mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi enggan berhenti dan menerobos razia yang dilakukan Tim Gabungan Dishub Kota Pekanbaru, hingga hampir menabrak petugas dan mengenai plang pemberitahuan razia rutin. Karena telah membahayakan, petugas kemudian melakukan pengejaran," ujar Muhammad Nurfajri, seorang petugas Dishub Kota Pekanbaru yang ikut dalam Tim Gabungan, saat di temui Riaueditor di Polresta Pekanbaru, usai menyerahkan sopir dan ketujuh imigran itu kepihak kepolisian untuk proses lebih lanjut.
Dipaparkan Fazri, sopir bernama Supiono itu setelah kita lalukan pengejaran, dia masih berusaha kabur kedalam semak-semak dan meninggalkan mobilnya yang berisikan penumpang yang belakangan kami ketahui jika mereka itu adalah imigran gelap. "
"Karena membawa penumpang gelap dan akan membahayakan petugas itulah, kami serahkan dia berikut para imigran gelap tanpa dokumen kepihak kepolisian," tegas Fazri.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Hariyanto Watratan saat dikonfirmasi Riaueditor, melalui Kasat Intel Kompol Bainar SH mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap sopir dan ketujuh imigran yang diduga asal Afghanistan, yang terdiri dari 4 pria dan 3 wanita.
"Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi dan para imigran yang diduga asal Afghanistan yang belum diketahu identitasnya itu. Apalagi mereka tak mengerti bahasa Inggris sedikit pun," ujar Bainar.
Ditempat terpisah, Supiono sang sopir mengakui jika dirinya mendapat upah dari Aan, rekannya yang juga berprofesi sebagai supir travel gelap untuk membawa para imigran gelap yang berjumlah 7 orang dengan upah Rp 1 juta.
"Saya hanya diupah untuk membawanya. Saya menjemput mereka di Jalan Lintas Duri-Dumai KM 13, Desa Kulim, Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis dan nantinya ada yang memberhentikan sampai di daerah Bangkinang, Kabupaten Kampar, kata Aan kepada saya," Ujar Supiono.
Pantauan Riaueditor, para Imigran gelap yang tak pandai berbahasa Inggris itu yang seorang diantaranya dengan kondisi cacat dimatanya, baju mereka dalam keadaan basah dan dipenuhi lumpur, seperti orang baru meloncat dari kapal ke sungai yang dipenuhi pohon bakau.(dm)
Komentar Via Facebook :