Pengrajin Kayu Tualang Sulap Limbah Kayu Jadi Uang

Pengrahin Kayu Bayu art menjadi binaan PT. Pindo Deli dan Pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas Koperasi dan UMKM, selain itu pemkab Siak juga memberikan pelatihan, dan membantu mempromosikan usahanya.
Siak, Oketimes.com - Bayu Ariusma, perajin kayu asal Kelurahan Tualang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak, Riau ini, bisa dibilang cukup lihai dalam mengukir dan memahat jenis kayu untuk dijadikan aneka produk yang bernilai harga tinggi.
"Jangan sepelekan limbah kayu yang ada di sekitar kita. Jika jeli melihat peluang, limbah tersebut bisa disulap menjadi aneka produk bernilai seni tinggi yang tentunya bisa menghasilkan uang," kata Bayu Ariusman pada awak media saat dikunjungi dikediamannya belum lama ini.
Ditangan pria kelahiran Tualang, 28 tahun lalu ini, limbah kayu jati Belanda bekas palet, menjadi produk mebel (alat rumah tangga) yang bernilai tinggi.
Uniknya, perajin yang sudah berproduksi sejak tahun 2015 ini bersama empat orang rekannya memanfaatkan bahan baku limbah kayu, yang di dapat dari salah satu Pabrik Tisu di Kacamatan Tualang. Berawal, hanya sekedar menyalurkan hobi mengolah limbah akar kayu yang di kutip di tepian sungai Siak.
Awalnya Bayu hanya sekedar iseng-iseng mengolah limbah akar kayu yang dikutip dari Sungai Siak. Kemudian diolah menjadi meja, kursi dan pajangan. Namun, seiring waktu, Bayu menemukan kayu limbah pallet dari sisa pembuangan pabrik tisu milik PT. Pindo Deli
"Saya pun mencoba olah menjadi meja kecil dan kursi, hasilnya sangat cantik. Dari situ kemudian banyak warga yang menyukai hasil karya saya," ulas Bayu menceritakan sekilas pengalamannya sebagai pengrajin kayu.
Bayu mengatakan, usaha yang di lakoninya saat ini bukan tidak ada kendala, awalnya ia bekerja hanya sendiri, namun seiring banyaknya pesanan, ia mengajak teman-temannya yang tidak memiliki pekerjaan, kemudian dilatih sampai bisa.
"Saat ini yang saya keluhkan adalah tidak adanya gudang penyimpanan meubel yang sudah jadi, kemudian terkendala alat dan biaya operasional. Kalau buat gudang butuh dana yang besar, dan kami sangat butuh pinjaman yang bunganya ringgan," pungkasnya.
Dia juga menuturkan, semula untuk mendapatkan bahan baku pallet tersebut cukup sulit, namun sejak usahannya terdaftar dan memiliki sertifikat UMKM dari Dinas Koprasi dan UMKM Kabupaten Siak, barulah bahan baku tersebut mudah diperoleh.
Bayu art, sebut dia, saat ini menjadi binaan PT. Pindo Deli dan Pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas Koperasi dan UMKM, selain itu pemkab Siak juga memberikan pelatihan, dan membantu mempromosikan usahanya.
"Alhamdulillah, saya berterimakasih kepada dinas Koperasi dan UMKM Kabupataen Siak yang telah membina usaha kami dan membantu memberikan pelatihan, keterampilan cara penjualan dan promosi," kata Bayu.
Usaha Bayu Ariusma yang di beri merek Bayu Art beralamat di Jalan Bantin Galang Kelurahan Tualang Perawang Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Menjelang hari raya Idul fitri ini, dirinya kebanjiran pesanan. Untuk masalah omset, kata dia, tergantung kecepatan produksi, jika di hitung berkisar 15 sampai 20 juta perbulan. (hms/man)
Komentar Via Facebook :