Usaha Galangan Kapal Yang Hampir Punah
BAGANSIAPIAPI, oketimes.com- Usaha galangan kapal di daerah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) terancam punah. Pasalnya, Sejumlah pengusaha mengakui bahwa untuk mendapatkan bahan baku kayu secara legal sangat lah sulit.
Hal itu diungkapkan salah seorang pengusaha Galangan kapal (Dok, red) yang akrab dipanggil Ahok Kaleng saat ditemui di galangan kapal miliknya, Rabu (6/8).
katanya, jika pihak pemerintah peduli dengan mereka yang telah menggantungkan hidup pada usaha Dok kapal tersebut hendaklah memberikan perhatian khusus terkait cara mendapatkan bahan baku galangan kapal yang sering berbenturan dengan hukum.
"Sekarang kita payah cari kayu (bahan baku-Red) kalau selama ini kayu yang kita beli dapat dari mana saja. tapi sekarang sudah tak bisa macam -macam lagi, nanti sikit-sikit katanya ilegal loging. Selama ini, inilah kerja kita, bahkan sebelum kita merdeka," papar Ahok kepada riaueditor.com.
Ahok juga menjelaskan bahwa tak hanya pengusahannya saja yang menggantungkan hidup pada Dok kapal tersebut, tapi juga ribuan pekerja harian, warga tempatan turut menggantungkan hidupnya pada dok.
Tidak bisa dipungkiri, hasil illegal logging yang mereka lakoni, untuk memenuhi kebutuhan hidup, lewat pembuatan kapal kayu oleh masyarakat sebagai memenuhi kebutuhan hidup.
Namun, akhir-akhir ini, industri galangan kapal di Bagansiapiapi dan sekitarnya mengalami masalah bahan baku.
"Seharusnya Pemkab Rohil lebih perhatianlah, turut memikirkan bagaimana caranya kami harus mendapatkan kayu, entah itu ada kerjasama dengan PT. Diamond. Dengan cara kayu yang ada di bawah penguasaannya di bagi-bagi atau bagaimanalah. Kan bukan segelintir mereka saja rakyat Indonesia, kita kan rakyat juga. Kalau tidak maka suatu hari galangan kapal hanya tinggal nama dan sejarah tradisional masyarakat Bagansiapi-api dan sekitarnya," pungkasnya.(hen)
Komentar Via Facebook :