Sektor Kebudayaan Inhu Kurang Mendapat Perhatian

RENGAT, oketimes.com- Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya, karena sejarah adalah menunjukan jatidiri bangsa, tentunya tidak terlepas dari kebudayaan.

Kebudayaan adalah peninggalan sejarah yang harus dijaga dan dipelihara, namun tidak demikian halnya dengan yang terjadi di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dimana pembangunan sektor kebudayaan kurang mendapat perhatian dari pemerintah, bahkan dinilai timpang.

Salah seorang budayawan Riau, Elmustian Rahman kepada wartawan memaparkan bahwa, ketimpangan tersebut terlihat dari alokasi dana di pemerintah seperti di Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudsata) Inhu.

"Dari 65 Milyar yang dianggarkan setiap tahunnya di Disporadudsata Inhu, tidak lebih dari Rp 2,1 milyar yang dianggarkan untuk kegiatan kebudayaan", katanya.
 
Ini berbeda dengan anggaran untuk olahraga sebesar Rp 45 milyar. Hal menyedihkan juga terjadi seperti bidang pariwisata Rp 2,1 milyar dan bidang pemuda tidak lebih dari Rp 3 Milyar, jelasnya.

Menurut banyak pihak pembengkakan budget olahraga karena bidang ini angka-angkanya mudah dimanipulasi atau di markup. Bidang olahraga lebih gampang pertanggung jawabannya sedangkan bidang lainnya agak sulit.

Menurutnya, manipulasi kegiatan olahraga sering terjadi dengan cara cukup membangun lapangan badminton puluhan juta dana bisa terserap tanpa mempertimbangkan olahraga ini memberi manfaat kepada masyarakat.

"Alokasi dana yang buruk ini dimainkan oleh penyusun anggaran yang tenaganya dilakukan oleh pegawai honorer bekerja sama dengan penanggung jawab kegiatan. Kegiatan pengelembungan dana seperti ini sudah berlangsung sejak 4 tahun lalu dan belum ada tindakan apa pun dari instansi pengawas seperti inspektorat, bahkan DPRD Inhu," ungkapnya.

Padahal, sambungnya, kegiatan-kegiatan kebudayaan, pemuda dan pariwisata jauh lebih banyak memberikan kontribusi mengharumkan nama Indragiri Hulu, serta memberikan kontribusi penting bagi pembangunan. Sebab sejumlah permasalahan berada pada bidang kebudayaan, seperti pemetaan dan pendokumentasian budaya, pengemaskinian paket budaya pariwisata, rekonstruksi sejumlah situs budaya yang sudah mulai punah.

"Bahkan empat wilayah budaya penting Inhu, yakni kerajaan Indragiri, suku asli Talang Mamak, Tiga Lorong, dan Wilayah budaya 5 datuk (Kelayang dan sekitarnya) masih menunggu perhatian Pemerintah Inhu," pungkasnya. (Ali)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait