Seishukan Indonesia Datangkan Master Samurai Jepang

OKETIMES.COM- Seishukan (ilmu bela diri klasik Jepang) Indonesia atau yang lebih dikenal dengan istilah "Pedang Samurai" menggelar latihan bersama pada 27 Juli hingga 1 Agustus 2014.

Latihan bersama yang diikuti oleh para Samurai Indonesia dari Bandung, Pontianak, Medan, dan Jakarta itu dipimpin langsung oleh Master Iaido dari Jepang yaitu Higuchi Masami.

Higuchi menyandang Dan 7 Iaido (Pedang Katana) serta Jo Do (boken atau sejenis toya/stick). Dia juga merupakan murid dari ahli ilmu pedang Muso Shinden-Ryu (dari Maestro Nakayama Hakuda) serta Shindo Muso-Ryu-Jodo (Musashi).

Kegiatan latihan bersama tersebut digelar di Budo-Seishin Dojo, Depok, Jawa Barat, yang pimpinan Kolonel Laut Ivan Yulivan.

Kolonel Ivan merupakan Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Mabes TNI Cilangkap, yang juga penyandang Dan V Karate, Aikido, Jujitsu, dan praktisi Wingchun, murid dari Guru Jhony Chan.

"Kedatangan Higuchi Masami yang berusia 80 tahun dan seorang Ketua Dewan Guru Fukuoka Kendo Renmei (Markas Besar Federasi Kendo Provinsi Fukuoka) dalam rangka penyeragaman gerak para murid di Indonesia yang tergabung dalam Seishukan Indonesia pimpinan Sensei Tora Gotoku," ujarnya.

Dikatakan, Sensei Tora bernama asli Joko Priyanto dan penyandang Dan IV untuk Iaido, Jo Do, Kyudo (panah), dan Aikido.

Sensei Tora Gotoku, kata Ivan, merupakan putra asli Indonesia yang telah 30 tahun menimba ilmu beladiri klasik di Jepang serta beberapa kali menjuarai berbagai kejuaraan nasional Iaido dan Jo Do di Jepang.

Istri Sensei Tora, yakni Yoshiko Nagata, merupakan penyandang Dan 7 Shodo/kaligrafi Jepang. Dia adalah master kaligrafi yang sudah langka di Jepang.

Menurut, latihan bersama dilakukan dengan disiplin yang keras dan hanya diikuti oleh 17 orang saja.

Selama ini, ujarnya, banyak praktisi yang berhenti di tengah jalan karena tak kuat mengikuti disiplin dan latihan yang keras itu.

"Latihan ini dimaksudkan pula untuk mempersiapkan diri bagi para murid yang akan melaksanakan ujian di Jepang pada medio September mendatang dan guna menanamkan mental untuk senantiasa sabar, fokus dan rendah hati", ujarnya.

Dikatakan, latihan sejenis ini memiliki tujuan utama untuk bersikap jujur pada diri sendiri dan menghindar dari sikap Kuchi Bushi atau bermulut besar.

"Selain itu, juga bermanfaat bagi kesehatan, memperbaiki postur tubuh, dan memiliki sikap percaya diri," ujarnya.


Penulis: O-1/FQ

Sumber:Suara Pembaruan


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait