Langka, Bensin Eceran Tembus Rp 25 Ribu di Karimun

OKETIMES.COM- Bahan bakar minyak bersubsidi jenis premium atau bensin di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, kembali langka setelah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Soekarno-Hatta tutup karena kehabisan persediaan, Jumat (1/8).

Seorang pengendara, Yusni mengaku khawatir dengan sulitnya mendapatkan bensin untuk bahan bakar sepeda motornya.

Ia mengatakan, sudah mendatangi SPBU Jalan Soekarno-Hatta, namun SPBU satu-satunya di Pulau Karimun Besar itu tutup.

"Saya kecewa, saat saya berniat mengisi bensin di SPBU, pintu masuknya dibatasi dengan rantai. Ada satu rambu bertuliskan bensin habis ditaruh di tengah-tengah pintu masuk," kata dia.

Sementara, kata dia lagi, kios-kios bensin yang biasanya berjejeran di jalan-jalan utama, juga tutup semua.

"Saya sempat dorong motor karena kehabisan bensin. Untung tidak jauh dari rumah," katanya seraya mengatakan terpaksa memarkir sepeda motornya di rumah karena tangkinya kosong.

Herman, warga lain juga mengaku kesulitan mendapatkan bensin. "SPBU tutup. Jadi saya terpaksa keliling nyari bensin," katanya.

Menurut pria yang tinggal di Pelipit itu, salah satu kios di Kapling masih menjual bensin, namun harganya relatif mahal.

"Kalau sebelum Lebaran, bensin eceran naik dua kali lipat. Hari ini sudah tiga kali lipat," kata dia.

Ia menuturkan, bensin menggunakan takaran satu botol bekas air mineral isi 600 mililiter dijual seharga Rp 20.000.

"Memang sangat mahal, karena biasanya harganya hanya Rp5.000, bahkan ada kios yang menjualnya Rp 25.000. Saya terpaksa beli agar saya bisa mengendarai motor untuk bekerja," katanya yang mengaku pekerja borongan.

Herman mengatakan, pemerintah sudah seharusnya melakukan langkah cepat agar aktivitas masyarakat tidak lumpuh akibat sulitnya mendapatkan bensin.

"Masalah kelangkaan bensin seolah-olah sudah menjadi rutinitas yang berulang kali terjadi di Karimun. Pemerintah harus serius mengatasi masalah ini," katanya.

Kelangkaan bensin mulai terjadi sepekan sebelum Lebaran yang dipicu keterlambatan kedatangan kapal pengangkut dari Depo Pertamina Tanjung Uban, Bintan.

Antrean panjang kendaraan lebih dari satu kilometer mewarnai SPBU Jalan Soekarno-Hatta sejak sepekan sebelum Lebaran dan terus berlangsung hingga akhirnya tutup hari ini.

"Setiap hari antre, bahkan pada hari Lebaran. Saya saja baru kebagian setelah antre empat jam, sejak pukul 16.00 hingga 20.00 WIB pada Rabu (30/7) lalu," kata Syaiful.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Laskar Melayu Bersatu Kabupaten Karimun, Datuk Panglima Azman Zainal mengaku prihatin dengan kelangkaan bensin ketika warga sedang merayakan Lebaran.

"Kelangkaan bensin kali ini sangat parah, bertepatan pula dengan Lebaran. Warga merasa kecewa dengan kinerja pihak-pihak terkait yang tidak melakukan langkah antisipasi sejak awal," katanya.

Ia meminta pemerintah daerah mengevaluasi kembali pola pendistribusian BBM bersubsidi, termasuk mencopot pejabat yang bertanggung jawab karena kinerjanya dinilai sangat buruk.

"Kami juga mengharapkan aparat hukum mengusut kemungkinan adanya penyimpangan dan penimbunan yang memicu kelangkaan bensin," kata Azman Zainal.

Penulis: /FQ

Sumber:Antara


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait