Disperindag Temukan Barang Kadaluarsa

PELALAWAN, oketimes.com- Mengantisipasi kenaikan harga sembako yang sudah menjadi trend menjelang hari Raya Idul Fitri, serta mengingat masih banyaknya beredar barang-barang yang kadaluarsa dan tidak lagi layak dikonsumsi masyarakat dan tidak memenuhi syarat-syarat ketentuan produksi. Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan pasar (Disperindagsar) Kabupaten Pelalawan menggelar operasi pasar dan pengawasan terhadap barang-barang.

Dari data di lapangan hanya sebagian kebutuhan saja yang mengalami kenaikan sangat drastis seperti daging ayam sebelumnya Rp21 ribu sekarang Rp25 ribu dan daging sapi harga sebelumnya Rp 100 ribu menjadi 120 ribu, barang yang lainnya seperti minyak, gula, tepung, cabe bawang merah masih stabil. Dalam waktu dua hari menjelang lebaran idul Fitri bisa saja mengalami peningkatan nantinya.

Dalam sidak kali ini, Disperindag juga melakukan pengawasan terhadap makanan yang terdapat di supermaket dan toko yang ada di pangkalan Kerinci yakni  suparmaket Pesona, suparmaket Mandiri dan Ramayana dan toko harian Ayu.

Razia kali ini Disperindag menemukan makanan yang sudah  kadaluarsa dan rusak yang masih diperjualan belikan di tempat usaha besar seperti Ramayana dan Toko harian Ayu.

Usai  operasi pasar dan pemeriksaan makanan dan minuman, Rabu (16/7), Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Zuerman Das mengatakan, jadi razia kali ini menemukan makan yang sudah kadaluarsa atau expired dan menghimbau buat masyarakat kalau membeli barang dicek dengan baik masa berlakunya.

"Kita akan memberitahu buat para penjual makanan agar tidak menjual makanan dan minuman kadaluarsa, kita akan menyurati pihak tersebut," ujarnya.
   
Zuerman Das juga mengatakan, ditemukan minuman kratingdaeng yang tidak dibenarkan diperjual-belikan. Pasalnya mengandung kafein dan tidak punya izin (barang impor Thainland) dari BPOM. Kemudian roti merk mahkota (industri rumah tangga) yang tidak mencamtumkan kode expired. Roti Apollo yang sudah expired. Rokok merk Sobate yang tidak memiliki Cukai. Toko Harian Ayu dan Ramayana Pelalawan banyak menjual makanan dan minuman yang tidak layak diperjual belikan.

Saat ditemui, Manager Operasional Ramayana Pelalawan, Gazali mengatakan nanti Ramayana akan memperbaikinya, kejadian ini merupakan kelalaian dari pihak Ramayana. "Kita, akan merubah pola untuk ke depannya dengan cara setiap minggu melakukan pengecekan terhadap makanan dan minuman yang diperjual belikan," ujarnya.(zul)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait