Pembangunan Box Culvert Aski Aris Terkesan Dipaksakan
RENGAT, oketimes.com- Akibat pembangunan Box Culvert di Jalan Azki Aris Rengat yang terkesan dipaksakan, akhirya harus mengorbankan Jalan Dwikora dan jalan Bina Karya untuk dilalui kendaraan bertonase tinggi. Akibatnya Jalan Dwikora dan Jalan Bina Karya saat ini rusak parah.
Disampaikan Yandrianto, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kabupaten Indragiri Hulu kepada riaueditor, Senin (14/7). Pembangunan Box Culvert di Jalan Azki Aris yang menelan anggaran Rp200 juta ini, sebutnya mau tak mau harus dilakukan. Kabid Bina Marga berdalih Box Culvert ini dibangun untuk mengatasi banjir.
Untuk pembangunannya sebut Yandrianto juga terlalu beresiko jika dilakukan setengah-setengah. "Yang melintasi jalan Azki Aris ini bukan hanya mobil kecil, tapi juga mobil berat seperti angkutan CPO dan angkutan barang lainnya," katanya.
Diakuinya lagi, Jalan ini memang jalan nasional, namun bukan jalan lintas yang harusnya memiliki lebar 2-7-2 (dua meter bahu, 7 meter badan jalan dan 2 bahu. Sedangkan Jalan Azki Aris hanya berukuran 1-5-1.
"Terkait kerusakan yang terjadi terhadap jalan dwikora akan kita lakukan perbaikan dalam tahun ini juga yang sudah dianggarkan melalui dana tanggap darurat tahun 2014," kata Yandrianto.
Dana yang dibutuhkan untuk perbaikan Jalan Bina Karya dan Jalan Dwikora yang mengalami kerusakan sepanjang kurang lebih 1 Km tersebut diakui Kabid Bina Marga ini mencapai Rp1 miliar, sedangkan nilai Proyek Pembangunan Box Culvert Jalan Azki Aris hanya sekitar Rp. 200 juta lebih.
"Mau diapakan lagi, proyek pembangunan Box Culvert tersebut adalah usulan dari Lurah Sekip Hulu dan Sekip Hilir guna mengantisipasi terjadinya banjir di dua wilayah tersebut," ulangnya.
Menyikapi hal ini, LSM FP2R (Forum Pemantau Pembangunan Riau) Defrianto Tanius menyatakan, pelaksanaan pembangunan Box Culvert di Jalan Azki Aris tersebut terkesan dipaksakan.
"Alasan banjir itu kan memang sudah menjadi bagian dari masalah di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu, termasuk kota Rengat. Kita menilai Proyek ini salah perencanaan," ujarnya.
Yang tak masuk di akal sehat, bagaimana bisa hanya untuk membangun Box Culvert bernilai sekitar Rp200 juta, harus mengorbankan jalan sepanjang lebih kurang 1 Km, yang mana dana perbaikannya mencapai Rp. 1 miliar.
"Sebuah Proyek itu harusnya dipikirkan dampaknya terhadap masyarakat serta kerusakan yang terjadi. Sehingga tidak terjadi pemborosan anggaran. Bagaimana bisa jalan yang bagus harus dirusak, lalu dianggarkan untuk diperbaiki kembali," pungkasnya.(ali)
Komentar Via Facebook :