SPKS Riau Deklarasikan Dukung Jokowi-JK
PEKANBARU, Oketimes.com- Menuju Pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden (Pilpres) pada 9 Juli 2014 mendatang, Serikat Petani Kelapa
Sawit (SPKS) Riau mendeklarasikan diri mendukung penuh pasangan nomor
urut 2, Jokowi-JK yang turut didukung Sawit Watch, Scale Up dan Seknas
Tani Riau.
Koordinator SPKS Riau, Mansuetus Darto mengungkapkan,
beberapa masalah di perkebunan sawit diharapkan mampu diselesaikan
melalui pemimpin yang berpihak dan responsif pada rakyat Indonesia.
"Kami
harapkan Jokowi-JK mampu menyelesaikan masalah di perkebunan seperti
masalah konflik sosial akibat perampasan tanah, alih fungsi lahan
pangan, masalah kemitraan kelapa sawit yang tidak memandirikan petani,
masalah kesejahteraan buruh harian lepas di perkebunan yang dominan dan
masalah kebakaran hutan yang sering terjadi di `Riau," harap Mansuetus,
Jum'at sore (4/7) di Hotel Mutiara Merdeka, Pekanbaru.
Selama
rezim SBY, masalah sosial dan lingkungan akibat perkebunan kelapa sawit
skala besar belum memberikan arah perubahan yang menguntungkan petani,
buruh dan masyarakat lokal. Namun yang terjadi justru sebaliknya, setiap
tahun hampir terjadi konflik Sumber Daya Alam. Dan sisi lain tidak ada
penyelesaian terhadap konflik SDA. Konflik yang paling besar adalah
konflik didalam perkebunan kelapa sawit dengan masyarakat lokal dan
petani.
"Kedepan, petani harus dikembalikan kepada konteks
kemandirian dan bukan sekedar petani plasma yang sekedar menghasilkan
Tandan Buah Segar (TBS) atau sekedar menjadi tenaga kerja murah disektor
perkebunan atau tidak sekedar penyerah tanah-tanah untuk sistem
perkebunan kelapa sawit skala besar. Petani harus menjadi subjek dan
produsen utama yng diutamakan dan diberdayakan oleh Negara. Segala usaha
tani harus dilindungi dan diberdayakan oleh negara termasuk hasil
produksi serta tanah-tanah milik rakyat. Negara harus diposisikan
kembali untuk melindungi hak-hak rakyat dan memberdayakan mereka
sebagaimana peran dan fungsi negara," jelasnya.
Ditambahkannya,
tantangan kedepan juga adalah proyek Master Plan Percepatan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dimotori oleh Bapak Hatta Radjasa. Proyek
MP3EI ini sebagai ancaman bagi masyarakat karena semakin banyak
tanah-tanah rakyat untuk pembangunan dan merugikan masyarakat. Dan tahun
2014 ini adal momentum hadirnya perubahan melalui pemilihan
Presiden.(mp/vila)
Komentar Via Facebook :