Tahun Kuda 2014, Warga Tionghoa Harus Lari Lebih Kencang

PEKANBARU, oketimes.com - Puncak Peringatan Imlek Bersama 2565/2014 di Kota Pekanbaru diselenggarakan di Hotel Furaya Pekanbaru, Ahad (2/2) dihadiri Penjabat Gubernur Riau Djohermansyah Djohan, Sekdaprov Riau Zaini Ismail, dihadiri 38 orgaisasi Tionghoa di Provinsi Riau.

Acara diisi dengan penyulutan petasan yang dilakukan Penjabat Gubernur Riau Djohermansyah Djohan didampingi Sekdaprov Riau Zaini Ismail, Ketua Panitia Imlek Bersama Namensen, Ketua PSMTI Riau Peng Suyoto, Ketua IKPTB Toni, Ketua IKTP Sarkawi Lim, Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Riau Zailani Tan, dan lain-lain.

Dalam acara Imlek ini Ketua Panitia Imlek Bersama 2565/2014 Namensen memberikan cenderamata langsung kepada Pj Gubri Djohermansyah Djohan berupa lukisan "Kuda" sebagai simbol tahun 2014 ini sebagai tahun kuda pada kalender Tionghoa. Acara juga dimeriahkan Barongsai, atraksi Naga (Liong), tarian khas Tionghoa.

Pj Gubri Djohermansyah Djohan kepada oketimes.com menjelaskan Pemprov Riau melindungi dan mengayomi tradisi, budaya yang harus dipelihara supaya budaya tradisi itu tumbuh dalam persatuan dan kesatuan masyarakat Riau. "Apapun suku bangsa kita yang penting kita maju bersama, bukan makmur hanya sekelompok saja tapi makmur bersama," kata Djohermansyah. 

Kemudian Ketua PITI Riau, Zailani kepada oketimes.com menegaskan pula Imlek bukan perayaan ritual tapi budaya atau tradisi turun temurun dari leluhur warga Tionghoa. Alangkah kemeriahan ini dibagi bersama untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk berfoya-foya. Mana yang tak kenal nanti saling kenal. Imlek adalah tradisi/kebudayaan leluhur yang menandai masuknya musim bercocok tanam di Tiongkok.

"Leluhur Kami jauh di Tiongkok, tapi tanah air kami Indonesia. Perbedaan itu bukan harus memisahkan kita, bukan menjadi penghalang, tapi harus bisa menjadi perekat yang menyatukan kita, saling bersaudara," kata Zailani.

Sementara itu salah seorang tokoh Tionghoa di Riau yang juga menjabat Ketua Umum Ikatan Keluarga Persaudaraan Tionghoa Bengkalis (IKPTB) Toni menjelaskan makna Imlek di Tahun Kuda Kayu ini semua bisa bersemangat, larinya bisa lebih kencang. Perekonomian mudah-mudahan lebih baik dari tahun Ular 2013 yang lalu.

Sebelum Imlek pihaknya juga sudah memberikan sembako kepada warga tak mampu. Makna Tahun Kuda tahun 2014 ini artinya spirit harus lebih kencang. "Masyarakat harus lari lebih kencang, warga harus berproduksi/bekerja lebih rajin agar meningkat kesejahterannya," ungkap Toni.(mp)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait