Banyak Berkas Honorer K2 diragukan Keabsahannya
SELATPANJANG,oketimes.com- Tim verifikasi Pemkab Kepulauan Meranti masih melakukan pemeriksaan terhadap 265 berkas yang telah dilengkapi honorer K2 untuk diajukan kembali ke Kemenpan-RB.
Verifikasi berkas sangat penting agar tidak menimbulkan masalah hukum dikemudian hari. Apalagi dari jumlah tersebut, 27 di antaranya termasuk berkas yang dilaporkan masyarakat dan diragukan keabsahannya.
"Sebenarnya jumlah seluruh peserta yang dinyatakan lulus tes beberapa waktu lalu ada 267 orang, dua diantaranya menyatakan mundur. Sisanya 265 orang masuk pada tahap verifikasi berkas. Dari 265 berkas yang diverifikasi, terdapat 27 berkas dilaporkan mayarakat yang diragukan keabsahannya," kata Syafril Nawawi, Ketua Tim Verifikasi Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (12/6).
Menurutnya, verifikasi yang dilakukan karena banyaknya laporan dari masyarakat tentang adanya honorer K2 yang diduga menggunakan data palsu, Hal ini dibuktikan dengan adanya laporan secara resmi terhadap 27 berkas yang diragukan keabsahannya. Namun, tidak tertutup kemungkinan berkas yang tidak dilaporkan itu juga bermasalah.
"Berkas-berkas yang sudah lengkap secara berangsur-angsur akan dikirimkan ke Kemenpan – RB sehingga bisa diproses. Hal ini sesuai permintaan Kemenpan–RB supaya memudahkan untuk dilakukan proses selanjutnya," ujar Syafril.
verifikasi dilakukan sesuai anjuran dari Kemenpan–RB sebelum diajukan kembali sebagai syarat diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Bahkan tim juga melakukan pemanggilan Kepala UPTD, guru senior/pegawai yang mengetahui para honorer benar-benar mengabdi di tempat tersebut.
Setelah keterangan dari masing-masing didapat, maka pemanggilan terakhir baru dilakukan terhadap honorer K2 guna memastikan keterangan yang telah diberikan oleh para pemberi keterangan terdahulu.
Meski bermasalah, Syafril mengaku bahwa tim yang diketuainya itu tidak berwenang mengambil keputusan. Persoalan yang menjadi temuan akan dilaporkan kepada bupati sebelum diteruskan ke pusat. Diri nya juga berharap agar para honorer tidak perlu merasa gelisah karena tim akan bekerja sangat profesional
Dia juga mengakui, sistem verifikasi yang mereka lakukan sangat ketat. Selain pemeriksaan terhadap berkas, tim juga melibatkan pemeriksaan terhadap Kepala Sekolah/para pimpinan unit kerja tempat para honorer mengabdi. (ai)
Komentar Via Facebook :