Pakai Dana Desa, LIRA Soroti Aparatur Desa Plesiran ke Bali

ILustrasi

Bangkinang, Oketimes.com - Setelah Kepala Desa jalan jalan ke Jakarta dengan alasan mengikuti bimbingan teknis, menyusul sekitar 200 orang Sekretaris Desa (Sekdes) se kabupaten Kampar plesiran ke Bali. Sementara bendahara desa harap-harap cemas menunggu giliran mau tour kemana?.

Bupati LIRA Kampar, Ali H kepada media ini, Selasa (1/11/16) menyebutkan keberangkatan Sekretaris Desa ke Bali yang disinyalir menggunakan Dana Desa (DD) bisa menyalahi aturan perundangan.

Peruntukan Dana Desa itu sudah sangat jelas, katanya. Apakah dalam juklak juknis Sekretaris Desa bisa menggunakan anggaran itu untuk suatu keperluan keluar kota. Jika diperbolehkan sangat disayangkan, apalagi pihak Kejari Bangkinang telah menjalin kerjasama berupa pendampingan hukum.

"Kalau keberangkatan Sekretaris Desa ke Bali yang menggunakan dana desa tidak sesuai dengan juklak dan juknis yang ada, ini menyalahi dan terindikasi korupsi," tegas Ali H.

Ia meminta kepada Kejari Bangkinang untuk memanggil BPMPD dan para Sekretaris Desa dan Kepala Badan BPMPD harus bertanggungjawab dalam hal ini

Lebih jauh Ali mengatakan sudah jauh-jauh hari para aparat desa telah dibekali juklak dan juknis dalam penggunaan dana ini. Bahkan telah beberapa kali diingatkan oleh Bupati Kampar agar berhati-hati dalam penggunaan anggaran dan jangan sampai terlibat masalah hukum.

"Saya minta aparat penegak hukum tidak tutup mata dalam hal ini," ujarnya

Kepala BPMPD Kampar Surya Budi menanggapi wajar terkait sekretaris desa (sekdes) se-kampar melakukan bimbingan teknis (bimtek) di pulau dewata Bali selama empat hari.

"Kalau ada masyarakat yang menanggapi negatif terhadap keberangkatan sekdes se-kampar ini ke Bali itu wajar saja, namanya juga hidup pasti la ada penilaian tidak bagus dari sebagaian masyarakat," ungkap Surya Budhi

Surya Budhi saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler mengaku berada di Pulau Dewata Bali. Menurutnya bimbingan teknis yang sedang diselenggarakan merupakan aspirasi dari seluruh sekdes ketika rapat akbar di Pekanbaru beberapa waktu lalu.

"Kita BPMPD kabupaten Kampar hanya bersifat memfasilitasi dari keinginan seluruh sekdes untuk melakukan bimtek diluar daerah dan ini merupakan bukti keinginan mereka untuk dapat memahami tentang kerja-kerja sekretariat," ungkapnya.

"Anggaran lumayan di desa dan ini harus didukung oleh sumberdaya manusia yang handal yang dibekali pengetahuan dan keterampilan dan mereka telah menggarkan di masing-masing APBDes," beber Surya Budhi.

Surya Budhi berdalih para sekdes se-kampar ada yang belum pernah ke pulau Bali yang notabene bagian dari Indonesia. "Lagi pula mereka belum pernah melihat keindahan alam Bali dan saya yakin mereka akan lebih fokus dan dapat menerima informasi," tambahnya.

"Kalau kegiatan bimtek ini kita lakukan di daerah seringkali mereka menjalani tidak serius sering pulang kerumah dan banyak alasan lainnya yang membuat bimtek tidak maksimal," terangnya lagi.

Namun ada juga desa yang tidak ikut dalam kegiatan ini mungkin karena tidak dianggarkan dalam APBDes mereka. "Jadi ini tidak ada paksaan kalau ada desa yang tidak menganggarkan tidak masalah dan sekarang ikut sekitar 200-an desa," imbuh Surya. (Sy)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait