Gubri `Gaet` Menpar Luncurkan Kalender Wisata Riau
Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman bersama Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meluncurkan (Launching) Kalender kegiatan wisata Riau (Calender of Event Riau) 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jumat malam (27/5/2016).
Jakarta, OKETIMES.COM - Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman bersama Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meluncurkan (Launching) Kalender kegiatan wisata Riau (Calender of Event Riau) 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jumat malam (27/5/2016).
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik diluncurkan Calender of Event Riau 2016 sebagai wujud tekad Provinsi Riau menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan (selain minyak bumi dan kelapa sawit yang selama ini sebagai sumber utama, red), sekaligus dalam rangka mendukung program Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia mewujudkan target tahun ini kunjungan12 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan 260 juta wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air.
"Pilihan Riau menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan adalah pilihan yang sangat tepat, karena bila tetap mengandalkan pada minyak bumi dan Crude Palm Oil (CPO), yang selama ini menjadi andalan Provinsi Riau, ke depan kedua komoditas ini kecenderungannya terus menurun," ujar Menpar Arief Yahya.
"Pada tahun 2020 mendatang penghasilan devisa dari minyak bumi trennya akan menurun tajam begitu juga dari CPO (minyak sawit mentah, red) trennya hanya mendatar saja, sedangkan pariwisata trennya meningkat dan akan menjadi penghasil devisa terbesar mencapai Rp 240 triliun," kata Menpar Arief Yahya.
Menpar mengatakan, Riau mempunyai atraksi antara lain festival budaya Pacu Jalur dan Bakar Tongkang, sebuah tradisi yang telah berjalan seabad lebih, telah mampu mengundang banyak wisatawan termasuk wisman dari etnis Tionghoa yang mencapai 20 ribu wisman.
Riau juga memiliki event wisata petualangan (adventure tourism) dan wisata olahraga (sport tourism) ke depan perlu digencarkan strategi pemasaran dan promosinya.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, Riau yang juga mendapat sebutan sebagai "Bumi Lancang Kuning" selama ini identik dengan minyak bumi, hamparan kebun kelapa sawit atau sebuah kawasan berkembang dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia Bagian Barat.
Kekayaan sumber daya alam yang telah memberi berkah itu telah bertemu dengan keinginan kuat dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) dalam menghadirkan terobosan baru yakni di sektor pariwisata.
Bumi Lancang Kuning kini sedang berbenah mengembangkan layarnya dengan menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menggerakkan roda perekonomian.
"Kami harapkan sektor ini akan mampu memberikan kontribusi positif terhadap sektor lainnya," kata Gubri Arsyadjuliandi Rachman.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Al-Azhar, Anggota Komisi E DPRD Riau Masnur, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pemerintah provinsi Riau, Fahmizal Usman, dan Bupati serta Wakil Bupati se-provinsi Riau beserta jajarannya diantaranya, Bupati Pelalawan H.M Harris, Bupati Kuantan Singingi Sukarmis, dan Wakil Bupati Siak Alfredi.
Pada kesempatan ini, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman memasangkan Tanjak (alas kepala tradisi Melayu, red) kepada Menpar Arief Yahya, dilanjutkan pemberian cinderamata.
Peluncuran Kalender Wisata Riau ditandai dengan pemukulan Kompang oleh Menpar Arief Yahya bersama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, didampingi ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Al Azhar, dan Anggota Komisi E DPRD Riau Masnur.***rls.
Komentar Via Facebook :