Didukung 18 Suara, Andi Rachman Terpilih sebagai Ketua DPD I Golkar Riau
Andi Rachman saat memberikan sepatah kata dalam Musda Golkar Riau ke IX Tahun 2016, di Hotel Labersa, Siak Hulu, Kampar, Riau, Minggu (28/2/16). Ia ditetapkan kembali sebagai Ketua DPD I Golkar Riau, setelah secara aklamasi didukung 18 pemilik suara.
Pekanbaru, Oketimes.com - Musda Golkar Riau ke IX Tahun 2016, menetapkan kembali Arsyadjuliandi Rachman yang akrab disapa Andi Rachman sebagai Ketua DPD I Golkar Riau, setelah secara aklamasi didukung 18 pemilik suara.
Musda DPD I Golkar Riau yang dihelat di Hotel Labersa ini dibuka secara resmi oleh Sharif Cicip Sutardjo mewakili DPP. Tampak hadir Sekjen DPP Golkar Idrus Marham, Wasekjend DPP Darul Siska, Plt Ketua DPD I Riau Arsyadjuliandi Rachman dan Ketua-Ketua DPD II Golkar se Riau.
"Musda sudah selesai, 18 pemilik suara yang terdiri dari DPD II dan organisasi sayap menyetujui Pak Andi sebagai ketua DPD I Golkar Riau. Pak Andi dipilih secara aklamasi," kata Gumpita pada wartawan, Sekretaris Panitia Musda DPD I Golkar Riau ke IX, Minggu (28/2/16) malam.
Dikatakan mantan anggota DPRD Riau ini, pelaksanaan Musda juga tidak ada persoalan. Setelah hasil kesepakatan menetapkan pilihan Ketua DPD I Golkar maka dilakukan pemilihan tim formatur. Terdiri ketua terpilih, perwakilan DPD II, perwakilan organisasi sayap, perwakilan DPP.
Dikesempatan itu, Gumpita juga mengatakan dalam penyampaian LPJ kepengurusan lama dipapar Arsyadjuliandi Rachman dihadapan peserta Musda.
"Artinya disaat penyampaian LPJ dari pengurus yang lama tidak ada masalah. Ini dibuktikan dapat diterima oleh peserta Musda," ujar Gumpita.
Lebih jauh diungkapkanya, sebelumnya memang ada nama kandidat yang ikut ambil bagian memperebutkan suara di Musda Golkar. Namun, pada saat pelaksanaan agenda ini, diketahui Arsyadjuliandi Rachman terpiih kembali secara aklamasi menjadi Ketua DPD I Golkar Riau.
Seperti diketahui sebelumnya, Suparman mantan Ketua DPRD Riau saat ini terpilih jadi Bupati Rohul berkeinginan untuk maju pada Musda. Namun keinginanya tersebut dihapusnya demi tujuan kepentingan partai yang lebih baik lagi.
"Yach, tadi itu saya tidak jadi ikut serta, karena dari hasil konsolidasi partai sudah sama-sama persepsi, bahwa didalam kondisi seperti ini butuh pengorbanan untuk sebuah kemajuan partai. Nah, kemudian bermusyawarah dan jalan paling baik adalah musyawarah lebih mengedepankan kepentingan partai merupakan segala-galanya," ungkap Suparman. (dar)
Komentar Via Facebook :