Beredar Ajaran Sesat, MUI Rohil Undang Hizbut Tahrir Riau berdialog
Terkait indikasi adanya berbagai penyimpangan dari sekelompok orang yang mengaku jamaah Hizbut Tahrir di wilayah Rokan Hilir, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rokan Hilir mengundang DPD I Hizbut Tahrir Riau untuk melakukan dialog di sekretariat MUI Rokan Hilir di jalan Masjid, Bagansiapiapi, Kamis (25/2/16).
Bagan Siapiapi, Oketimes.com - Terkait indikasi adanya berbagai penyimpangan dari sekelompok orang yang mengaku jamaah Hizbut Tahrir di wilayah Rokan Hilir, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rokan Hilir mengundang DPD I Hizbut Tahrir Riau untuk melakukan dialog di sekretariat MUI Rokan Hilir di jalan Masjid, Bagansiapiapi, Kamis (25/2/16).
Ketua MUI Rokan Hilir menegaskan ada 2 poin ajaran yang kini sedang berkembang dan mengaku dari Jamaah Hizbut Tahrir. Tak ingin terjadinya kesalahpahaman akhirnya diputuskan untuk melakukan dialog.
"Tujuan utama kita untuk memperjelas apakah benar mereka dari Jamaah Hizbut Tahrir atau bukan," kata Ketua MUI Rohil, H Wan Achmad Syaiful pada awak media Kamis kemarin.
Wan menjelaskan, poin yang sudah beredar di masyarakat adalah terkait tidak adanya siksa kubur dengan dalih bahwa hadist tentang Siksa Kubur adalah Hadist Ahad yang tidak bisa digunakan untuk sebuah akidah.
"Ini jelas sudah salah, Hadist lain dan Quran juga ada menjelaskan siksa kubur," kata Wan.
Sementara itu untuk poin kedua adalah terkait laki-laki dan perempuan boleh berciuman. Padahal sangat jelas bahwa mendekati zina adalah haram. Untuk lokasi jamaah ini berada di Kecamatan Simpang Kanan sebanyak 15 orang dan Kecamatan Pasir Limau Kapas sebanyak 2 orang.
"Ini tugas kita MUI Rokan Hilir untuk meluruskan dan jangan sampai hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam ini menyebar luas ke masyarakat," tukas Wan Ahmad.
Wan juga meminta pihak Hizbut Tahrir untuk melakukan klarifikasi apabila jamaah yang menyebarkan ajaran sesat itu alirannya apa.
"Kita sudah koordinasikan dangan pihak Kepolisian dalam hal ini Polres Rohil juga sudah kita surati terkait ajaran ini," sebut Wan.
Bahkan masih banyak poin lainnya yang menyebar terkait ajaran yang mengaku aliran Hizbut Tahrir yang kini mulai meresahkan masyarakat.
"Kalau poin lainnya masih sebatas cerita-cerita orang namun kita MUI tetap memantau melalui ketua dan pengurus MUI di Kecamatan," katanya.
Sementara itu ketua DPD Hizbut Tahrir Riau Hidaytullah membantah keras terkait ajaran Hizbut Tahrir seperti apa yang telah dilaporkan oleh pihak MUI Rohil.
"Ada 7 poin dalam surat resmi yang diberikan, kita bantah keras semuanya bukanlah ajaran kita," katanya.
Terkait pihak yang mengaku jamaah Hizbut Tahrir akan dilakukan pengecekan oleh pihaknya secepat mungkin sehingga bisa diketahui dan tidak menimbulkan simpang siur informasi.
"Kita siap menerima kritik kalau memang ada kesalahan ajaran dan tafsir yang kita lakukan. Namun kita tegaskan ajaran kita sesuai dnegan Syariat Islam berdasarkan Al-Quran dan Hadist Rasulullah," tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut pihak Hizbut Tahrir dengan 5 orang Jamaah, sedangkan dari pihak MUI dengan 3 orang jamaah. Pertemuan silahturahmi itu masih akan dilanjutkan terkait hasil dari pengecekan oleh pihak Hizbut Tahrir terkait dugaan ajaran jamaah yang mengaku Hizbut Tahrir di Rokan Hilir.(rd/hen)
Komentar Via Facebook :