Anggaran Belum Jalan, Kasatker Jarang Ngantor
Ilustrasi
Rokan Hulu, Oketimes.com - Lambannya pengesahan APBD Kabupaten Rokan Hulu tahunn 2016 memicu sejumlah Kepala Satuan kerja (Satker) di Kabupaten Rokan Hulu provinsi Riau, jarang masuk kantor untuk beraktivitas sebagaimana mestinya sebagai abdi negara.
Para kasatker tersebut memilih keluar kontor ketimbang harus standby di ruang kerjanya, dan memiliki alasan mengaku pening alias pusing tujuh keliling dan tidak tahu harus berbuat apa, akibat anggaran belum bisa dijalankan.
Seorang Kepala Dinas yang tak mau disebutkan jati dirinya mengaku `poniang` (pening_red) karena anggaran tidak ada, program kerja tidak ada yang bisa dikerjakan. "Olah poniang kini, apa nak dikakok (pusing apa yang mau dikerjakan), APBD belum juga disahkan, mungkin DPRD itu tak mau mensahkannya tentu menunggu Bupati Rohul yang baru," sebutnya dalam dialog lokal.
Lanjutnya, kini semuanya tidak bisa berbuat apa-apa, sebenarnya juga harus Bupati Rohul yang baru, sebab kalau Bupati Rohul sekarang takut nanti tidak sesuai pula dengan visi-misi bupati yang baru.
"Ini sudah gawat, kapan lagi APBD Rohul itu disahkan jadi apa yang mau dikerjakan lagi," sebutnya sambil garuk-garuk kepala.
Berbeda dengan Kadis lainnya, mengaku akibat tidak disahkannya APBD-Perubahan 2015 lalu, sehingga intansi saat ini terlilit hutang sekitar Rp 4 Miliar, ini masih tahap perjuangan di DPRD Rohul supaya bisa diakomodir agar bisa ditunda bayar.
"Sebenarnya begini, jika seandainya anggota DPRD itu tau tugas mereka tidak akan lama untuk pengesahannya. Jika Bupati telah membuat suatu putusan tidak ada alasan DPRD untuk menolaknya, dan coba dibaca ketentuan itu, masyarakat sudah sangat menderita," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, salah seorang warga, Agustury Daulay menyayangkan tanggungjawab para Kepala Satker tersebut. Selaku abdi negara dan pelayan masyarakat mereka tidak layak bertingkah seperti itu, bekerja disaat ada duit dan tak ngantor jika kas APBD kosong.
"Jika membuat kepala pening hingga jarang masuk kantor lebih mengundurkan diri dan berhenti jadi PNS," tukasnya.
Menurut Agus, sudah saatnya dilakukan evaluasi total. Karena rata-rata pejabat yang bercokol di Rohul saat ini bermental korup. Mereka rata-rata adalah pejabat yang tidak menghargai nilai-nilai pejuang pendiri Rohul. "Mereka kualat, di otak mereka cuma ada duit," imbuhnya.
Pantauan di lapangan sejumlah kantor, baik itu dinas atau badan, kepada Satker tidak ada di tempat. Saat ingin dikonfirmasi tidak satu pun yang mengaku berwenang memberikan keterangan. (yah)
Komentar Via Facebook :