Soal Asap, Rakyat Riau Tagih Janji Jokowi

Tepat setahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, ratusan masyarakat Riau yang tergabung dalam Gerakan Riau Melawan Asap berkumpul di Rumah Perjuangan, kediaman tokoh masyarakat Riau Prof. Trabrani RAB Jalan Pattimura Pekanbaru, Selasa (20/10) sekitat pukul 11.00 WIB. Riau menagih janji Jokowi-JK untuk menuntaskan permasalahan kabut asap yang sudah tiga bulan belakangan menyelimuti Riau.

Pekanbaru, Oketimes.com - Tepat setahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, ratusan masyarakat Riau yang tergabung dalam Gerakan Riau Melawan Asap berkumpul di Rumah Perjuangan, kediaman tokoh masyarakat Riau Prof. Trabrani RAB Jalan Pattimura Pekanbaru, Selasa (20/10) sekitat pukul 11.00 WIB. Riau menagih janji Jokowi-JK untuk menuntaskan permasalahan kabut asap yang sudah tiga bulan belakangan menyelimuti Riau.

Dalam aksi yang diinisiator oleh, Susiana Tabrani, putri Tabrani RAB, disebutkan bahwa sejak tahun 1997 lalu masyarakat Riau telah menanggung derita asap yang menjadi agenda rutin. Sejak itu juga protes dan tuntutan disuarakan, namun kabut asap terus berlangsung setiap tahunnya.

Di tahun 2015, sejak kepemimpinan Jokowi-JK, kabut asap di Riau justru semakin tebal. Riau terkurung dari dunia luar akibat ditutupnya Bandara, kegiatan belajar diliburkan bahkan hingga hampir dua bulan. Namun pemerintah saat ini tak pernah serius melakukan penanggulangan.

Inisiator aksi, Susiana Tabrani dalam tuntutannya menyampaikan, selama ini Riau tidak diperlakukan sebagaimana layaknya bagian dari Republik Indonesia. Riau diberlakukan secara tidak adil. Bahkan ketika kabut asap tebal seperti yang terjadi saat ini, pemerintah pun terkesan tidak peduli.

" Kita menuntut pemerintah menyelamatkan nyawa rakyat dengan upaya penanganan yang serius dengan memaksimalkan pelayanan kesehatan. Tetapkan penanganan bencana asap ini sebagai prioritas nasional," kata Susiana.

Halnya dengan bidang pendidikan yang juga sangat merasakan dampak kabut asap, Susiana juga menuntut pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untukmemberlakukan aturan khusus, agar siswa-siswa yang menjadi korban bencana asap mendapatkan hak dengan seadil-adilnya.

" Kita baca salah satu harian nasional, bahwa pemerintah tidak memberikan dispensasi terhadap siswa-siswa di daerah terdampak kabut asap. Ujian tetap dilaksanakan dengan standar nasional, ini jelas tidak adil," lanjut Susiana.

Di masa mendatang, gerakan dengan hastag #riaumelawanasap juga menuntut agar ke depannya masyarakat Riau tidak lagi mengalami penderitaan yang sama. Pada tuntutan ini khususnya agar melakukan pengelolaan gambut berwawasan ramah lingkungan, dituntaskannya tata ruang secara tegas dan komprehensif berikut aturan dan pengawasan serta pemberlakuakn sanksi yang tegas.

Gerakan Riau Melawan Asap juga menuntut dituntaskannya kasus hukum berkaitan kebakaran hutan dan lahan tanpa tebang pilih.

" Kita juga meminta disiapkannya aturan dan petunjuk (SOP) mengantisipasi bencana kabut asap di masa mendatang, khususnya dalam lingkup keselamatan, kesehatan dan pendidikan," tutur Susiana tabrani.

Dalam aksi yang diikuti beberapa tokoh masyarakat ini, tokoh presiden Riau Merdeka Tabrani RAB tampak hadir memberikan motivasi. Hadir juga beberapa dosen, akademisi serta mantan anggota DPRD Riau Edi Basri. (ndi)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait