Protes Istri Jalin Koalisi Suami Tewas Dibunuh PIL

SUAMI  cap apapun pasti marah ketika istri mau kawin lagi dengan lelaki lain, padahal dengannya tak ada kata perceraian. Tapi Faridi, 30, dari Banjarmasin ini sungguh sial. Mau jaga keutuhan rumahtangganya justru malah tewas dibacok Adam, 27, selingkuhan istri. Kini PIL istri Faridi dalam pengejaran polisi.

Sekarang memang musimnya koalisi. Sedikit-sedikit ada partai mau koalisi, sedikit-sedikit ada partai mau bergabung. Tapi PDIP pun dipertanyakan, kenapa koalisi hanya sedikit? Padahal Gerindra, maunya semua parpol yang punya wakil di DPR, diajaknya berkoalisi. Soal peserta koalisi minta jatah kursi mentri atau Wapres, gak masalah. Ada sedikit dimakan sedikit, ada banyak dimakan banyak ramai-ramai.

Ny. Maryanah, 26, rupanya juga sedang gemar menjalin koalisi tidak resmi. Meski di rumah masih ada suami yang setia, dia menerima juga tawaran koalisi dari lelaki lain. Padahal koalisi ini bukan dalam rangka berburu kursi kabinet, melainkan sekedar ingin memuaskan gairahnya sebagai wanita petualang asmara. Cuma hasilnya tidak menggembirakan, bahkan dia harus terbawa-bawa urusan polisi.

Wanita warga kota Banjarmasin ini memang tidak bisa mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan seru sekalian alam. Punya suami tampan tapi gaji kecil, kurang terima. Padahal suaminya ini hanya pegawai hotel, dan bukan berbintang pula. Jadi jika suami bergaji kecil, harusnya dimaklumi. Kalau mau pendapatan berlebih harus bantu suami kerja, kerja apa saja kek, yang penting halal.

Dikala penghasilan pas-pasan, kok Maryanah berkenalan lelaki muda yang nampaknya banyak duit. Adam ini begitu royal memberi ini itu pada Maryanah, sehingga tadinya mau tidak perhatian, akhirnya jadi perhatian juga. Bagi dia uang Rp 10.000,- itu sangat berarti. Sebaliknya bagi Adam, memberikan uang pada Maryanah barang Rp 50.000,- bukan hal yang susah, seperti upil saja rupanya.

Padahal di dunia ini tak ada makan siang yang gratis kecuali di tempat pengungsian korban bencana alam. Setelah sekian memberi uang dan barang, ternyata Adam minta imbalan berupa goyangan memabokkan. Karena sudah berutang budi dan jatuh simpati, akhirnya Maryanah pun bertekuk lutut dan berbuka paha juga.

Tapi ternyata Adam seperti Belanda minta tanah. Sudah diberi aset miliknya yang sangat berharga, dia masih minta pula Maryanah untuk menjadi istrinya. Tapi lagi-lagi karena sudah berutang budi, tanpa pikir panjang mengiyakan juga. Prinsipnya, dia siap diajak berkoalisi, padahal koalisi permanen dengan Faridi sama sekali belum diputus atau dibatalkan.

Sejak ajakan nikah dari Adam, Maryanah menjadi sangat lengket pada sang PIL. Sebaliknya pada suami sendiri, dia mulai menjauh. Maksudnya, dia sudah berani tak pulang ke rumah gara-gara ngendon di kamar kos-kosan Adam yang perkasa dan banyak duit tersebut.

“Pokoknya kalau saya sudah putus dengan suamiku, koalisi ini bisa dilanjutkan secara permanen,” begitu kata Maryanah, mirip koalisi gagal PPP-Gerindra.

Koalisi Maryanah – Adam memang belum diresmikan, menunggu hasil resmi real count KPU, ngkali. Tapi rencana ini kadung bocor dan diketahui Faridi. Sebagai suami jelas dia sangat tersinggung. Ditinggal kerja di hotel ngelayap melulu, eh….nggak tahunya malah pergi bersama demenannya. Maka beberapa hari lalu, Faridi nekad mendatangi rumah kos-kosan Adam di Jalan Saka Permai Gang Amilin Banjarmasin Barat. Dia ingin klarifikasi, memangnya Banjarmasin sudah krisis perempuan, sehingga bini orang mau diambil juga?

Ternyata nota kesepahaman antara Adam – Faridi tak terjadi, bahkan deadlock. Di kala Faridi marah-marah karena istrinya mau diambil seenaknya, Adam justru menjawab dengan babatan golok berulang kali.  Akibatnya Faridi tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Sedangkan Adam yang kabur setelah kejadian itu, kini dalam pencarian polisi. Ternyata dia memang residivis langganan polisi.

Bawa formulir A5 nggak? Biar bisa nyoblos di tempat pelarian. (PosKota : NGunarso TS)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait