BNPB Riau Kirim Helikopter Kamov Bantu Padamkan Kebakaran Lahan di Sumsel

Kepala BNPB Riau, Edwar Sanger pada awak media ini, Rabu (14/10) siang. Ia menjelaskan, bahwa satu unit helikopter water bombing jenis Kamov yang digunakan untuk memadamkan titik api selama ini, akan digeser dari Riau ke Provinsi Sumetera Selatan

Pekanbaru, Oketimes.com - Kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) yang terjadi di Provinsi Riau telah terkendali dan berhasil dipadamkan. Oleh kerena itu, satu helikopter yang digunakan BNPB Riau untuk memadamkan titik api akan di geser ke Provinsi Sumatera Selatan.

Hal ini dikatakan Kepala BNPB Riau, Edwar Sanger pada awak media ini, Rabu (14/10) siang. Ia menjelaskan, bahwa satu unit helikopter water bombing jenis Kamov yang digunakan untuk memadamkan titik api selama ini, akan digeser dari Riau ke Provinsi Sumetera Selatan.

" Siang ini helikopter jenis Kamov yang selama ini bertugas di bawah Komandan Satgas Udara Marsma TNI Henri Alfiandi sudah dipersiapkan untuk menuju ke Sumsel," kata Edwar Sanger.

Menurutnya, helikopter Kamov ini akan diperbantukan untuk memperkuat tim Satgas Udara yang ada di Sumatera Selatan untuk memadamkan api. Bantuan ini merupakan permintaan pihk BNPB setelah wilayah Riau dinyatakan kondusif soal kebakaran lahan dan hutan.

" Untuk diwilayah Riau sudah dinyatakan aman. Makanya satu helikpter kita geser ke Sumsel untuk diperbantukan memadamkan kebakaran lahan disana," sebut Edwar.

Ia menjelaskan, di Provinsi Riau awalnya ada 3 helikopter dan sebuah pesawat jenis Cassa. Tiga helikopter tersebut milik BNPB yang selama ini bertugas melakukan water bombing disejumlah kebakaran lahan dan hutan yang ada di Riau. Namun dalam tiga pekan terkahir ini, kebakaran lahan sudah bisa teratasi dan kondusif.

" Awalnya BNPB meminta dua unit helikopter untuk digeser membantu memadamkan api di Sumsel. Namun kita meminta agar satu heli saja yang dikirim. Karena kita juga masih membutuhkannya untuk memantau wilayah kita. Walau sudah kondusif, tetapi kita tetap terus pantau," ujarnya.

Sementara itu, Komandan Satgas Udara, Marsma TNI Henri Alfiandi mengatakan, pihaknya terus berkoodrinasi dengan BMKG dalam hal pemantauan titik panas. Dari sana, bila muncul titik panas (hot spot) tim Satgas Udara langsung melakukan pemantauan untuk melihat secara langsung apakah titik panas berpotensi menjadi titik api yang lebih besar.

" Walau untuk Provinsi Riau titil api telah kondusif, kita dari Tim Satgas Udara tetap melakukan pemantauan langsung. Tim kita tetap bergerak untuk memantau langsung kondisi di lapangan melalui udara," kata Henri, yang keseharinnya menjabat sebagai Komandan Lanud (Danlanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru tersebut.

Ia juga mengatakan selalu berkoordinasi dengan Tim Satgas Darat yang dikomandoi oleh Darem 031 Wira Bima, Brigjen Nurendi. "Seluruh  tim penanggulangan kebakaran lahan tetap siaga saat ini walaupun kondisinya sudah kondusif. Pemantauan udara tetap kita laksanakan terus. Bila ada titik api, kita langsung koordinasikan ke tim darat untuk bersama-sama melakukan pemadaman baik melalui darat maupun udara," tukas Henri. (XXX)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :