Soal Penyerapan Anggaran APBD 2015
Plt Gubri Sebut Riau Sudah Peringkat ke 22 se Indonesia
Ilustrasi
Pekanbaru, OKETIMES. COM - Sempat menjadi peringkat keempat terbawah se Indonesia, saat ini serapan APBD Riau sudah mencapai 25,53 persen. Angkah ini meningkat dari sebelumnya Riau peringkat 32 saat ini sudah menjadi peringkat 22 se-Indonesia.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman kepada wartawan. Dikatakannya, saat ini realisasi APBD Riau sudah mencapai 25,53 persen. " Sekarang kita sudah meningkat, jadi tidak ada persoalan lagi," katanya saat ditemui disela-sela pembukaan pacu jalur di Kuansing, Kamis (20/08/2015).
Secara keseluruhan realisasi Pemprov Riau tidak ada masalah lagi, hanya saja masih ada kontraktor yang belum mengambil uang mukanya. " Sekarang uang muka yang belum diambil itu ada senilai Rp2,1 triliun, Kalau sudah diambil maka realisasi kita semakin melonjak," tukasnya.
Sementara itu sebelumnya, Assisten II Setdaprov Riau, Masperi mengaku realisasi masih terendah secara nasional. Namun saat ini posisi realisasi APBD Riau sudah naik menjadi peringkat 22 secara nasional.
" Itu laporan realisasi keuangan Riau, saat pak Tjahjo Kumulo ke Riau dulu. Sekarang sudah jauh dari angka itu, jadi saya kaget juga ada pernyataan dari Kemendagri seperti itu," ujar Masperi.
Menurut Masperi apa yang dirilis Kemendagri itu tidak salah, namun itu sudah realisasi Juni lalu. Sedangkan realisasi sekarang sudah mencapai 25,53 persen. Namun jika dibandingkan dengan realisasi nasional Riau masih ketinggalan, karena saat ini realisasi APBN sudah mencapai 31,30 persen.
"Sebenarnya jika dilihat dari realisasi fisik Riau, kita lebih tinggi dibandingkan nasional, karena realisasi fisik Riau sudah mencapai 47 persen, sedangkan nasional baru 36 persen. Ini juga disebabkan karena banyak kontraktor belum mengambil uangnya," jelas masperi.
Sebagai ketua Tim Evaluasi Pengendalian Penyerapan Anggaran (TEPRA), Masperi menyebutkan laporan realisasi saat ini sudah dilaporkan ke Kemendagri. Artinya setiap akhir bulannya dilaporkan ke Kemendagri. (dea)
Komentar Via Facebook :