Jepang Akan Bantu Revitalisasi Mesin Tekstil di Indonesia

Ilustrasi

Tokyo - Jepang siap merevitalisasi mesin tekstil dan ikut membangun industri tekstil di Indonesia. Pengalaman pengusaha dari Negeri Sakura dalam mengembangkan industri tekstil hingga otomotif bisa ditularkan ke Indonesia. Jepang juga bersedia membantu Indonesia membangun pabrik gula dan berbagai jenis infrastruktur serta industri di Indonesia.

Penegasan itu disampaikan Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri (METI) Jepang, Yoichi Miyazawa, staf khusus PM Jepang Hiroto Izumi, Ketua Liga Parlemen Jepang Toshihiro Nikai, Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia Yasuo Fukuda, Dirjen Kerja Sama Internasional, Kimihiro Ishikino, dan Wakil Presdir Japan International Cooperation Agency (JICA) Domichi Hideaki dalam pertemuan terpisah dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel di Tokyo, Jepang,, Rabu (5/8).

Jepang juga bersedia membantu Indonesia mengembangkan berbagai jenis infrastruktur, termasuk irigasi untuk meningkatkan hasil pertanian. "Kami perlu penjelasan yang terperinci tentang kondisi nyata per sektor usaha di Indonesia dan apa saja yang dibutuhkan untuk kemajuan," kata Kimihiro.

Dijelaskan, saat ini Indonesia menjadi perhatian Jepang. Bila ada informasi yang lebih lengkap dan komunikasi yang baik, pengusaha Jepang akan lebih tertarik ke Indonesia. Jepang akan membawa teknologi ke Indonesia dan mendidik putra-putri Indonesia memahami teknologi dan sekali waktu mengambil alih teknologi.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan kehadiran kereta cepat Shinkansen Jakarta-Bandung tidak cukup mengangkat kesejahteraan rakyat. "Akan lebih bagus kalau Jepang merevitalisasi pabrik ‎tekstil karena Bandung dan sekitarnya adalah sentra produksi tekstil yang selama ini mulai memudar dan itu akibat serbuan produk tekstil dari RRT," kata mendag.

Dalam pertemuan dengan Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia Yasuo Fukuda, mendag juga meminta dukungan untuk merevitalisasi mesin tekstil dan mengembangkan industri tekstil serta produk tekstil di Indonesia.

Fukuda mengharapkan peningkatan kerja sama kedua negara. Kesibukan Jepang tahun ini cukup tinggi dengan kunjungan presiden, wapres, dan para menteri Indonesia.

Minat investor Jepang ke Indonesia, kata Fukuda, cukup tinggi. "Tinggal bagaimana Indonesia memanfaatkan minat investor Jepang yang tinggi," katanya.

Mendag berharap Jepang menjadikan Indonesia basis produksi perusahaan Jepang. Jepang diharapkan ikut meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Dengan kualitas yang tinggi, pekerja Indonesia paling tidak bisa mengisi kebutuhan tenaga kerja oleh perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia.

Fukuda mengimbau Indonesia untuk memproduksi berbagai produk konsumsi sehari-hari. Jepang siap membantu alih teknologi di Indonesia. Pengalaman pendidikan sumber daya manusia dan pembangunan industri di Jepang akan ditularkan ke Indonesia.

Mendag juga meminta Jepang membuka pasar bagi produk perikanan ke Jepang. Saat ini, Indonesia sudah mengekspor pisang ke Jepang.

Basis Produksi
Jepang dan Indonesia harus kompak untuk relokasi industri perusahaan Jepang ke Indonesia. "Perlu dialog intensif kedua negara karena tujuan relokasi perusahaan Jepang dari RRT bukan hanya Indonesia, tapi semua negara di kawasan Asia," katanya.

"Berapa jumlah perusahaan Jepang yang hendak direlokasi ke Indonesia, sulit dijawab. Tapi, saya kira kalau ada komunikasi yang lebih intensif, akan banyak perusahaan Jepang yang ke Indonesia," ujar Fukuda.

Sumber : beritasatu.com


Tags :berita
Komentar Via Facebook :