Gas Elpiji 3 Kg Sudah Langka Kampar
Dua ibu rumah tanga Idar (37), Liana (27) warga Desa pasar Kampar Kecamatan Kampar Timur bolak-balik dari mencari pengecer jual gas ukuran 3 kg dalam sepekan ini di pasar Kampar.
Kampar, OKETIMES.com - Gas elpiji ukuran 3 kg di kabupaten kampar kususnya,di beberapa kecamatan minggu ini sudah langka.Bahkan harga gas elpiji 3 kg mencapai Rp 25.000 (dua puluh lima ribu) 1 (satu-) tabung.
Dari pantauan Wartawan di beberapa desa-desa yang ada di kecamatan kampar timur dan kecamatan kamparAkibatnya langkah, beberapa warga susah mencari gas untuk memasak.
Ada dua orang ibu rumah tanga Idar (37), liana (27) warga Desa pasar Kampar Kecamatan Kampar Timur mengatakan, sudah satu minggu ini di pasar Kampar. Kami kesulitan mendapatkan gas 3 kg.
Dikatakannya, pagi ini saja sudah pusing kami mencari gas,mulai dari desa perambahan, ke desa pulua rambai dan ini terakhir kami masuk kedesa pulau tinggi, belum juga kami temukan gas.
Ia juga mengatakan kalau masalah harga tidak menentu kalau biasanya kami beli diagen yang sudah besar harganya satu tabung 17.000 kalau diwarung-warung kecil satu tabung mencapai 25.000 pertabung. Kami tidak memandang soal harga yang berperasi,
" Tapi kami membutuhkan gas ini,tegoklah oleh bg kami jauah dari pasar kampar mencari gas ke desa pulua tinggi ini, dengan membawa tabung gas kosong naik sepeda motor."Ungkap Idar dan Liana dengan nada kesel.
Disambung Liana, pedagang gas Elpiji 3 kg punya alasan. Mereka selalu mengatakan kenaikan harga gas elpiji didorong makin langkanya peredaran gas elpiji. Mereka pun menjualnya sangat mahal melebihi harga HET yang ditetapkan pemerintah," katanya, Kamis (21/5).
Hal serupa disampaikan Fuzi warga desa padang mutung. Menurutnya, mahalnya harga gas elpiji 3 kg dikhawatirkan akan mengakibatkan melemahnya ekonomi keluarga menengah ke bawah.
" Kita sangat menyayangkan kondisi ini. Elpiji 3 kg itu kan subsidi dan diperuntukkan bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah. Tapi kenapa orang kaya ikut menikmati hak masyarakat miskin? Kalau masalah ini tetap dibiarkan, perekonomian masyarakat ke bawah akan melemah," ujarnya sambil diaminikan teman diwarung kopi.
Terpisah, salah seorang pengecer elpiji 3 kg yang tak mua disebutkan namanya, membenarkan mahalnya harga elpiji tersebut. Dia mengatakan, terpaksa menjual mahal karena modal dibelinya juga mahal.
" Bagaimana tidak mahal, dari agen saja sudah Rp 22.000. Terpaksalah kami jual Rp 25.000 hingga per tabung. Sebagai pengecer tak mungkin saya tidak mengambil untung," tandasnya.
Sejumlah warga lain menduga ada permainan yang dilakukan pihak pangkalan sehingga gas elpiji 3 kg kembali langka. Sebab setengah bulan lalu baru dilakukan OP di sejumlah kecamatan, kini elpiji 3 kg kembali langka," pungkasnya. (Hasbi)
Komentar Via Facebook :