Walimurid Mengeluh, Uang Perpisahan Rp1,2 Juta
PEKANBARU,oketimes.com– Sebanyak 44 siswa/i kelas III SMA Negeri 2 Kuntu Darussalam Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, harus rela menyetorkan uang ke pihak sekolah Rp1,2 juta. Uang sebesar itu disebut-sebut sebagai uang perpisahan.
Informasi itu disampaikan salah seorang walimurid yang minta identitasnya dirahasiakan, Minggu (29/3). Ia mengatakan, pungutan tersebut dilakukan oleh mantan Kepala Sekolah, Darmulis SPd yang kini telah dimutasi.
Sumber tersebut menjelaskan, kendati uang yang dipungut Rp 1,2 juta itu terasa berat namun demi anak, ia rela berutang. "Iyah, bagaimana lagi pak, dari pada anak saya nanti tak bisa ikut UN, mau tak mau saya harus mengusahakannya, walaupun berutang," ujarnya mengeluh.
Dihubungi terpisah, Darmulis yang dikonfirmasi via selulernya membenarkan pungutan tersebut. Ia mengatakan, pungutan itu sebenarnya merupakan kesepakatan antara walimurid dan pihak Komite sekolah.
Kendati demikian, ujar Darmulis, pungutan tersebut pada dasarnya bersifat pinjaman dan akan dikembalikan setelah dana pendidikan gratis cair pada bulan Juni mendatang. Pasalnya, pihak sekolah tidak memiliki dana talangan untuk kebutuhan Ujian Nasional (UN).
Ia menjelaskan, atas kebutuhan yang sangat mendesak itu, ia pun berkonsultasi dengan Ketua Komite, Darwis, guna dicarikan solusi. Sebab, untuk menghadapi UN bulan April 2014 mendatang, butuh persiapan yang cukup. Dimana, sejak November 2013 silam hingga jelang UN butuh dana operasional.
Namun demikian, janji Darmulis, pihaknya siap mengembalikan uang yang dipungut ke walimurid, apabila dana pendidikan gratis turun bulan Juni mendatang, ujarnya.
"Dana itu kemungkinan baru bisa cair bulan Juni mendatang. Itu ndak ada masalah. Toh juga para siswa itu nantinya masih ada kaitan ke sekolah, karena ijazah mereka diperkirakan baru bisa diambil sekitar Juli," ucap Darmulis. (fin)
Komentar Via Facebook :