70 Mahasiswa Tewas dalam Serangan di Kampus Kenya

70 Mahasiswa Tewas dalam Serangan di Kampus Kenya

GARISSA - 70 mahasiswa tewas setelah kelompok Islamis Shebab Somalia menyerbu sebuah universitas di Kota Garissa, Kamis (2/4/2015). Tragedi ini merupakan serangan paling mematikan yang dialami Kenya setelah pemboman kedutaan besar Amerika Serikat pada 1998.

"Kami sedang menyisir lokasi. Tapi sangat disayangkan, kita kehilangan sejumlah nyawa, kami belum memastikannya secara penuh, (yang tewas) mencapai hingga 70 mahasiswa dan 79 orang mengalami luka-luka, sembilan di antaranya dalam keadaan kritis," ujar Menteri Dalam Negeri Kenya, Joseph Nkaiserry kepada para wartawan.

Ia mengatakan empat pria bersenjata sudah dibunuh setelah pasukan Kenya melakukan serangan ke gedung terakhir, tempat para pemberontak berlindung selama lebih dari 12 jam.

Pria-pria bersenjata dan memakai topeng mulai melakukan serangan pada dini hari. Mereka meledakkan granat untuk membuka pintu gerbang universitas, yang berada di kota timur laut Garissa, sebelum menyerang para mahasiswa yang sedang tidur. Garissa sendiri terletak di dekat perbatasan dengan Somalia, negara yang hancur karena perang.

"Teroris-teroris itu, 90 persen ancaman mereka sudah disingkirkan. Kita sudah mendapatkan kepastian bahwa empat teroris sudah tewas," tambahnya. Ia mengatakan pasukan pemerintah melakukan penyisiran di kampus sementara jumlah keseluruhan pria bersenjata tidak diketahui. Namun, ia menyatakan operasi utama sudah berakhir.

"Kami sedang menyapu daerah tersebut dan akan memberikan keterangan terkini beserta jumlah korban meninggal," ujarnya.

Kelompok Shebab, yang memiliki kaitan dengan Al Qaida, menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka adalah kelompok sama yang melancarkan pembunuhan massal di pusat perbelanjaan Westgate di Nairobi pada September 2013. Dalam insiden tersebut, empat pria penyerang bersenjata membantai sedikitnya 67 orang dalam pertumpahan darah yang berlangsung empat hari.


(ful/okezone)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait