Suksesnya Penanggulangan Asap Riau, Menteri LHK Puji Plt. Gubri
Rakor Karhutla dengan Menteri LHK di Jakarta.
JAKARTA, OKETIMES.com - Selain hujan dan panas, musim api dan asap, ibarat menjadi musim ketiga di Provinsi Riau. Namun setelah kunjungan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, kebakaran hutan dan lahan seperti tak dibiarkan lama bertahan. Kabut asap pun ditarget hilang dalam sekejab. Hasil kerja keras ini Plt Gubri pun menerima pujian dari Menteri Siti Nurbaya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, mengaku tahun ini kebakaran hutan dan lahan di Riau, berhasil ditangani dengan sangat baik. Meski masih terjadi kebakaran hutan dan lahan, namun jumlah titik apinya dapat berkurang secara drastis.
Periode 1 Januari hingga 10 Maret, pada tahun 2014, jumlah titik api di Riau mencapai 4.400. Namun periode yang sama tahun 2015, jumlah titik api terpantau di Riau, hanya ada 370.
"Ini luar biasa penurunanya. Koordinasinya jalan hingga ke Kabupaten/Kota. Begitu ada api, langsung dimatiin," kata Siti menjawab wartawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/3).
Selain menguji para kepala daerah tingkat II, mantan petinggi Kemendagri ini memberi pujian khusus pada Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman.
"Koordinasi dengan Plt Gubernur Riau berjalan sangat baik. Beliau bagus sekali. Mendukung program yang kita jalankan dan melaksanakan instruksi, Karena itu juga pemadaman titik api di Riau lebih cepat bisa diatasi. Semua pihak turun bersamaan dari atas hingga kejajaran bawah di lapangan," pujinya.
Selain koordinasi yang berjalan bagus, berbagai program penaganan Karhutla juga berjalan baik. Seperti modifikasi cuaca oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), hingga ketegasan hukum bagi para pembakar lahan.
Siti menjelaskan, tanggal 2 Maret lalu program modofikasi cuaca dimulai. Tanggal 5-6 Maret, dilakukan penaburan garam hingga 2,5 ton di langit Riau, untuk memencing timbulnya awan hujan.
"Sabtu dan Minggunya, kami dilaporin kalau hujan disana deras dan merata. Titik api pun banyak mati," kata Siti.
Seiring turunnya hujan yang deras dan merata, kualitas cuaca di Riau pun kata Siti menjadi lebih sehat. Meski sebelumnya jumlah titik api sempat tinggi dan menimbulkan asap, namun cepat bisa ditangani. "Saya perkirakan itu hasil penyebaran 2,5 ton garam itu," kata Siti.
Selain di Riau, penurunan titk api juga terjadi di beberapa Provinsi langganan kebakaran hutan dan lahan. Dengan menggunakan termin priode yang sama (1 Januari-10 Maret), jumlah titik api di jambi bisa turun drastis dari 1.244 tahun 2014, menjadi hanya 113 titik api di 2015. Sumatera Selatan, dari 3.794 titik api, menjadi hanya 52 titik api. Kalimantan Barat dari 5.381 titik api, menjadi 122. Dan Kalimantan Tengah, dari 5.434, menjadi hanya 88.
Mendapat pujian dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Plt Gubri arsyadjuliandi Rachman, hanya bisa mengucapkan syukur. Namun demikian katanya, pujian bukanlah tujuan. Karna penaganan kebakaran hutan dan lahan, sudah menjadi masalah menahun yang memang harus diatasi bersama.
"Alhamdulillah jika ada pujian itu. Namun sebenarnya, bukan pujian yang diharapkan. Tapi selesainya masalah asap yang menahun ini," kata Andi
Penanganan titik api yang bisa diatasi baik tahun ini kata Andi, tak terlepas dari koordinasi dengan tim ditingkat nasional, Provinsi hingga ke Kabupaten/Kota.
"Sudah ada pos-pos siaganya ditiap daerah. Karenanya penanganan titik api bisa langsung diatasi," katanya. (Adv/hmsriau)
Komentar Via Facebook :