Demi Anak, Seorang Ayah di Rohil Rela Naik Turun Tangga Kantor DPRD

Abdul Gani (53) bersama Habib Nur, anggota DPRD Rohil.

BAGANSIAPIAPI, Oketimes.com - Seorang ayah, Abdul Gani (53) warga sungai sialang kecamatan Batu Hampar Rohil, mendatangi kantor DPRD Rokan Hilir, Senin (10/2/15) guna memperjuangkan nasib putranya, An (25) yang saat ini mendekam dipenjara lantaran disangkakan pelaku ilegal logging.

Menurut lelaki paruh baya ini, belum lama ini putranya yang bekerja sebagai buruh gerobak sedang mengangkut kayu pesanan salah seorang Pengusaha Galangan Kapal yang beralamatkan di jalan Usaha 1, namun naas baginya di tengah perjalanan, An bersama empat rekannya yang lain ditangkap aparat kepolisian saat melintas di jalan utama Bagan Siapiapi.

Kedatangan Abdul Gani ke rumah rakyat tersebut disambut oleh anggota DPRD Rokan Hilir, Habib Nur dan Johanis.

"Saya kesini mau meminta bantuan bapak Dewan supaya peduli dengan anak kami yang saat ini telah dijadikan tersangka dan dituding menjadi pelaku kejahatan kehutanan, padahal anak kami hanya buruh gerobak, ulasnya dengan terbata-bata saat ditemui oketimes.com, Senin siang (10/2) di lobi kantor DPRD Rohil.

Abdul Gani mengeluhkan, jikapun anaknya harus mendekam di dalam penjara lantaran kasus Ilog atau sebagai pelaku kejahatan hutan, nalurinya selaku seorang ayah berharap agar aparat penegak hukum berlaku adil.

"Anak saya hanya mengambil upah angkut dengan menarik gerobak, dia mengais rejeki dengan kucuran keringat dibawah terik matahari, semua itu dilakukannya untuk menyambung hidup dari rejeki yang menurutnya halal. Kami ini orang miskin dan anak saya hanya tamat SD, kami tak mengerti hukum," ungkap Abdul Gani.

Menurutnya, jika muatan kayu itu bermasalah silahkan disita dan tangkap si pemilik kayu itu, bukan putranya yang tak mengerti apa-apa.

"Putra saya bukan supir truck, hanya penarik gerobak pastinya tak punya SIM. Saya berharap polisi kita punya hati nurani, bukan asal tangkap. Dan saya kesini memohon anggota Dewan yang terhormat membantu membebaskan anak saya, darah daging saya," ungkap orang tua ini.

Anggota DPRD Rokan Hilir Habib Nur mengaku prihatin dan menyayangkan sikap aparat kepolisian yang asal tangkap. "Kami akan minta penjelasan dari pak Kapolres, apa pantas penarik gerobak ditahan dan dijadikan tersangka kasus Illog, rasanya ini melampau-lampau," ujar Habib.

Sementara anggota DPRD lainnya, Johanis minta Polres Rokan Hilir tidak tebang pilih dalam mengungkap kasus Illog yang terjadi di Rokan Hilir, "Bukan rahasia umum, dan kita yakin polisi tahu siapa pemilik kayu dan pengusaha galangan kapal si Rokan Hilir ini, jika mau menuntaskan kasus Illog ya tutup saja Usaha Galangan Kapalnya, kenapa rakyat kecil yang harus jadi tumbal. Ini yang disebut "Telunjuk kanan menyalahkan, jemari kiri menerima"," tukas Johanis.

Senada dengan Habib Nur, Johanis juga akan memanggil Dinas Kehutanan dan Disperindag Rohil. "Kita akan undang mereka untuk hearing, tergugah nurani kita melihat sumber daya alam dikuras disisi lain rakyat kita tertindas seperti ini," pungkas Johanis.(hen)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :