Riau Kekurangan Beras 341,736 Ton
Riau Kekurangan Beras 341,736 Ton.
PEKANBARU, oketimes.com- Saat ini, Riau masih kekurangan beras sebesar 341.736 ton atau -55,47% dari kebutuhan sebesar 616.115 ton. Untuk memenuhi kekurangan beras tersebut, Riau masih mendatangkan dari provinsi tetangga dan bahkan sebagian impor.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Riau, Zaini Ismail usai membuka rapat Konsolidasi dan Koordinasi Tindaklanjut Upaya Khusus (Upsus) dalam Percepatan Swasembada Padi Jagung dan Kedele se Provinsi Riau.
Dikatakannya, untuk menutupi kekurangan beras tersebut diperlukan usaha keras. Upaya dan terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Riau harus didukung oleh Pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan stakeholders terkait yang mempunyai kompetensi untuk berperan aktif dalam mensukseskan upaya percepatan peningkatan produksi padi ditingkat kabupaten/kota.
"Ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam upaya peningkatan produksi padi di Provinsi Riau adalah produktivitas masih rendah, dimana produktivitas padi sawah di Provinsi Riau relatif masih rendah hanya 39,66 kuintal/Ha, dibanding rata-rata nasional tahun 2013 sudah mencapai 51 kuintal/Ha," katanya, Selasa (27/1/15) di Balai Pauh Janggi, gedung daerah.
Mengenai alih fungsi lahan sawah, sambung Sekda, dimana Ketersediaan lahan adalah syarat mutlak untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, namun yang terjadi perkembangan lahan pertanian terus berkurang dan menyempit, rata-rata alih fungsi lahan sawah di Riau ke penggunaan lain selama kurun waktu 2002-2009 sebesar 2.508,71 Ha/tahun.
"Keterbatasan Infrastruktur Pengairan, Ketersediaan infrastruktur pertanian yang sangat terbatas. Data Dinas PU Provinsi Riau tahun 2013, dari jangkauan irigasi 8.547,59 km terdiri atas 23,20% daerah irigasi (DI) yang mencakup 1.983,15 km dan 76,80% daerah irigasi rawa (DIR) yang meliputi 6.564,44 km," bebernya.
Dalam Upaya peningkatan produksi tersebut dilakukan dengan skenario, meningkatkan produktivitas dan perluasan areal tanam. Peluang untuk meningkatkan produksi melalui peningkatan produktivitas masih terbuka lebar.
"Cara dilakukannya diantaranya meningkatkan penggunaan varietas unggul bermutu, karena sampai saat ini penggunaan varietas unggul bermutu masih di bawah 50%. Meningkatkan populasi tanaman melalui penerapan jarak tanam jajar legowo," ujarnya.
Ia juga menyebutkan peningkatan kapasitas jaringan irigasi, pemeliharaan tanaman yang baik, serta menekan susut hasil pada saat panen dan pascapanen. Ia juga mengapresiasi kepada Pemerintah Pusat yang telah membantu pembangunan pertanian di Provinsi Riau.
"Saya berharap bantuan Pemerintah Pusat untuk pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan jaringan irigasi di Provinsi Riau terus dilanjutkan dan ditingkatkan, mengingat masih banyaknya lahan-lahan sawah potensi yang belum
mendapatkan jaminan ketersediaan air," ucapnya.
Selain itu, Pemerintah ProvinsiRiau menyambut baik dan mendukung dilaksanakannya Upaya Khusus (UPSUS) Percepatan Swasembada Padi Jagung dan Kedelai ini, yang telah diawali dengan Gerakan Pencanangan Perbaikan Irigasi pada tanggal 19 Januari 2015 secara serentak di seluruh kabupaten sebagai tindak lanjut Instruksi Menteri Pertanian Republik Indonesia.
Ia juga mengharapkan para Petani Pemakai Air (P3A) memanfaatkan bangunan dan jaringan irigasi yang telah dibangun agar dimanfaatkan seoptimal mungkin dan dipelihara dengan baik. "Jangan dibiarkan sampai rusak dan tidak berfungsi," harapnya.(Adv/dea)
Komentar Via Facebook :