Bentrok dengan Pemberontak, 30 Polisi Filipina Dikabarkan Tewas

Tentara Pemberontak Moro

MANILA, OKETIMES.com - Pejabat setempat mengatakan pada Senin (26/1), 30 polisi komando dikhawatirkan tewas setelah pasukan keamanan Filipina bentrok dengan pemberontak Muslim di selatan, dalam kekerasan ganjil yang menguji kesepakatan perdamaian hampir satu tahun.

Pertempuran senjata selama sebelas jam berawal ketika polisi memasuki kota terpencil Mamasapano, yang dipegang oleh Front Pembebasan Islam Moro (MILF),sekitar jam 3 waktu setempat (1900 GMT Sabtu) tanpa koordinasi dengan para pemberontak sesuai perjanjian gencatan senjata. Polisi telah menargetkan dua profil tertinggi tersangka teror dalam operasi itu.

"Ini akan menjadi masalah besar," kata kepala perunding perdamaian MILF Mohagher Iqbal kepada AFP ketika ditanya bagaimana pertempuran akan mempengaruhi proses perdamaian.

Dia mengutip pejabat setempat dan pejuang pemberontak tentang korban tewas , namun mengatakan itu tidak dikonfirmasi dan ia belum bisa mengatakan jika memang ada korban di pihak gerilyawan.

Tahirodin Benzar Ampatuan selaku walikota Mamasapano, kepada AFP, mayat 14 polisi telah dihapus dan setidaknya 16 orang lainnya telah ditemukan.

Kepala polisi nasional Filipina Leonardo Espina dan sekretaris pemerintah interior dan lokal Manuel Roxas terbang ke Maguindanao pada hari Senin.

Dalam sebuah pernyataan, Espina mengatakan pasukan komando polisi mengejar "target kelas kakap" diyakini berada di balik serangan bom di selatan. Dia tidak menjelaskan siapa target itu.

Iqbal mengatakan, pasukan komando polisi berusaha menangkap seorang anggota kelompok teror Asia Tenggara Jemaah Islamiyah (JI), Zulkifli bin Hir alias Marwan, dimana menjadi target yang paling dicari Amerika Serikat dengan iming-iming paling hadiah US$ 5 juta bagi yang menangkapnya.

Menurut militer, ahli pembuat bom asal Malaysia, Zulkifli adalah anggota yang paling menonjol dari 10 sampai 12 anggota JI asing di Filipina. Dia bersembunyi di wilayah selatan pada tahun 2003 dan sejak itu telah melatih militan lokal.

Pihak berwenang juga diduga menargetkan Basit Usman, komandan faksi pemberontak BIFF yang bukan bagian dari pembicaraan damai.

"Pengawas gencatan senjata sedang menyelidiki insiden itu, kata Iqbal.

Sumber:AFP


Tags :berita
Komentar Via Facebook :