Dinas PU Riau Klarifikasi Soal Dua Jembatan yang Belum Rampung

Kondisi fisik pembangunan Jembatan di Jalan Riau Ujung Air HItam Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru.

PEKANBARU, OKETIMES.com - Terkait belum rampungnya pelaksanaan dua Pembangunan Jembatan yang berada di Jalan Riau Ujung Air Hitam dan Pembangunan Jembatan di Sungai Sibam Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air PU Riau, memastikan tidak ada unsur kesengajaan atau niat dari pihaknya, atau dari pihak mana pun, termasuk rekanan untuk memperlambat atau menggantung pelaksanaan kedua jembatan tidak diselesaikan.

Tidak terselesaikannya dua pembangunan jembatan tersebut pada tahun 2014 lalu, melainkan dikarenakan adanya faktor gangguan alam atau bencana banjir (force Mayor) di lokasi kedua pembangunan jembatan yang rawan dengan banjir dan letak geografisnya berada di kawasan rendaman air atau rawa. Sehingga pada saat musim hujan pada waktu pelaksanaan pembangunan terjadi kebanjiran yang sangat riskan untuk dilakukan pembangunan.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Bina Marga PU Riau Ir Marjohan Syarif, MT dalam klarifikasinya menjawab pertanyaan oketimes.com saat di kontak via ponselnya, Minggu (25/1/2015). Ia mengatakan kemoloran pelaksanaan kedua jembatan tersebut, tidak ada faktor kesalahan atau kesengajaan dari pihak rekanan dan pihaknya, serta pihak lain dalam melaksanakan pembangunan dua jembatan tersebut.

"Kalau secara teknis dan administarsinya tidak ada kesalahan, hanya saja faktor cuaca dan banjir yang menyebabkan kedua jembatan tersebut tidak rampung dikerjakan pada akhir tahun 2014 kemarin. Dan kita (Dinas Bina Marga) dan rekanan tidak ingin hal tersebut terjadi. Tapi kalau sudah menyangkut cuaca dan bencana banjir, kita tentunya tidak bisa berbuat apa-apa kalau sudah hal itu terjadi," ujar Marjohan menerangkan.

Marjohan juga mengatakan, saat ini kondisi kedua pembangunan jembatan tersebut, untuk sementara ini di hentikan. Hal ini dilakukan, karena memang batas pekerjaan rekanan sudah berakhir pada akhir 2014 lalu. Dan ia berharap pada anggaran APBD-P 2015 mendatang dapat dilanjutkan kembali.

"Kalau saat ini pekerjaan sudah dihentiakan sementara, karena memang batas kontraknya sudah berakhir pada akhir 2014 lalu. Dan kita berharap pada anggaran APBD 2015 nanti, akan dianggrakan dan dilanjutkan pelaksanaan hingga rampung dan sudah bisa di fungsikan," ucapnya.

Ditanya, sudah berapa persen progres pekerjaan yang sudah di kerjakan rekanan pada dua jembatan tersebut saat ini? Marjohan menjawab, bahwa progres pekerjaan yang sudah dilakukan oleh pihak rekanan untuk pekerjaan di lokasi Jembatan Sungai Sibam, masih disekitaran 32 persen, sementara untuk pelaksanaan jembatan di Jalan Riau Ujung Air Hitam sudah kini sudah mencapai 53 persen.

Dijelaskan Marjohan, untuk pekerjaan jembatan di Jalan Riau Ujung, pihaknya memberikan sanki denda keterlambatan pelaksanaan. Dimana meskipun pelaksanaan dikarenakan terlambat akibat faktor cuaca hujan atau banjir, pihaknya tetap memberikan denda keterlambatan selama 13 hari. 

Sedangkan untuk di pekerjaan jembatan di Sungai Sibam pihaknya tidak mengenakan sanksi apapun, hal ini dilakukan mengingat kondisi lokasi proyek memang terkena banjir hebat. Dimana lokasi proyek mengalami kebanjiran setinggi 1,5 meter lebih dilokasi pekerjaan.

"Faktor bencana alam ini bukan kita hendaki atau disengaja, dan kita bisa pertanggungjawabkan, karena kita sudah mendapat surat keterangannya dari Walikota Pekanbaru, Badan Meteorologi dan Geofiska (BMKG) Pekanbaru," tuturnya.      

Dari hasil informasi yang di himpun, proyek pekerjaan Jembatan Sungai Sibam dikerjakan oleh kontraktor PT Fera Yanesha Ramadhan selama 131 hari kalender sejak tahun 4 Agustus 2014 lalu dengan nilai proyek mencapai Rp4.497.787.607.23,00. Sedangkan untuk pembangunan jembatan Jalan Riau Ujung di mulai sejak 7 Agustus 2014, yang di kerjakan oleh PT Bina Pembangunan Adi Jaya dengan nilai proyek Rp4.732.681.408.44,-. (ari)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :