Napza dan Trauma Pengaruhi Prilaku Jimmi

Penyerahan Jimmi kembali dari RPTC ke Dinsos Meranti.

SELATPANJANG, oketimes.com– Kasus anak terlantar, Jimmi Suhaimi (15) yang sepekan lalu dikirim ke Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Riau, kini diserahkan kembali ke Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Meranti. Menurut pihak RPTC yang mengantarkan Jimmi pulang ke Selatpanjang pada Rabu sore (14/1), anak tersebut perlu pengobatan secara pendekatan sosial dengan pihak keluarga.
 
Dua petugas sosial dari RPTC Riau, Eko Noor Cahyo, SH dan Haris penyerahkan Jimi kepada Kabid Sosial M. Mahadi, Kamis (15/1) di kantor Dinas Sosial Transnaker Kabupaten Kepulauan Meranti dan turut disaksikan oleh Ketua LK3 Kabupaten Kepulauan Meranti, Hj Nurmaharani.
 
"Empat hari pertama Jimmi di RPTC Riau dia bersikap baik. Namun setelah itu dia mulai menunjukkan sikap yang tidak wajar, lari dari RPTC dan berhasil kami temukan, tapi setelah itu dia kembali ingin coba lari lagi melalui loteng dan berhasil kita cegah. Dia terus-terus minta pulang ke Selatpanjang. Kita khawatir semakin lama dia di RPTC dia akan melakukan susuatu yang bisa membahahayakan dirinya sendiri, karena dia sempat memegang benda tajam dan makan lilin," ucap Eko.
 
Pihak RPTC Riau juga membawa surat form kunjungan dokter dan spikolog yang menangani Jimmi. Dari keterangan form kunjungan dokter dijelaskan secara fisik tidak terdapat kelainan. Secara psikologis memiliki gangguan terkait dengan berbagai hal antara lain ketergantungan Napza jenis lem ataupun trauma masa lalu sehingga memiliki sifat tidak bisa berinteraksi sosial secara dekat. Dokter merekomendasikan untuk pengobatan pendekatan sosial dengan pihak keluarga mengingat terapi medis akibat gangguan saraf oleh Napza bersifat permanen dan tidak menyembuhkan dengan obat-obatan.
 
Sementara itu hasil analisa psikolog Jimmi dinyatakan tidak memiliki gangguan mental, namun memiliki gangguan perilaku karena pola asuh yang salah. Jimmi direkomendasikan untuk dikembalikan kepada ayah kandungnya, dibutuhkan mediasi pihak terkait dengan ayah klien serta membicarakan penerimaan dan pola asuh klien selanjutnya.
 
Kabid Sosial, Mahadi mengupayakan untuk menemukan ayah kandung Jimmi yang menurut keterangan Jimmi sendiri dan beberapa keterangan masyarakat Desa Alai, menyatakan ayah Jimmi berada di Desa Bantar.
 
"Kita akan upayakan mencari tau siapa ayah Jimmi, dan akan kita serahkan kepada orang tuanya. Berdasarkan rekomendasi, Jimmi agar dirawat oleh ayah kandungnya untuk proses pengobatannya, anak ini kelihatannya memang membutuhkan kasih sayang dari keluarganya. Pendekatan dengan orang tua ini harus kita lakukan. Kita sudah melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan di Bantar untuk mencari tau keberadaan ayah Jimmi," ucap Mahadi.
 
Dalam penyerahan tersebut Jimmi tidak hadir, menurut Pekerja Sosial dari LK3 Kabupaten Kepulauan Meranti, Jimmi menolak ketika diajak ke kantor Dinas Sosial. "Tadi dia ingin ke rental play station, jadi kita tinggalkan saja Jimi disana. Kalau kita paksa bawa Jimi, kuatir dia akan lebih berontak. Dan dia juga tidak main kemana-mana, pasti disekitar Taman Cik Puan, kolam dan rental PS di jalan Tengku Umar," ucap Fera. (je)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :