LK3 Prihatin Pelecehan Seksual Terhadap Anak dan Perempuan Kian Marak

HJ. Nurmaharani, Ketua Lembaga Konsulatasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Kabupaten Kepulauan Meranti

SELATPANJANG, oketimes.com- Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh anggota DPRD Meranti, DS terhadap rekannya sesama anggota DPRD, Darsini atas pengiriman foto yang tidak senonoh melalu BBM, masih hangat menjadi perbincangan masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti. Namun, masyarakat kembali dikejutkan dengan kasus perkosaan oleh ayah terhadap anak kandung, Rosnizar (40) warga Kelurahan Selatpanjang Selatan itu, tega perkosa darah gadisnya sendiri selama dua tahun.
 
"Kita sangat prihatin dengan peristiwa demi peristiwa yang memalukan dan tidak bermoral di negeri ini. Kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan yang kian marak merupakan fenomena memilukan yang menghentak kesadaran sosial akan pentingnya penciptaan kesehatan jiwa di lingkungan masyarakat kita," ungkap Hj Nurmaharani, Ketua Lembaga Konsulatasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Kabupaten Kepulauan Meranti, melalui selulernya di Batam, kemarin.

Menurut Nurmaharani, marakya pelecehan seksual ini merupakan menurunnya moralitas atau akhlak yang diikat melalui adat, budaya dan agama. "Moralitas masyarakat kita saat ini memang lagi turun jauh ke titik terendah. Karena kita tidak lagi memang adat, budaya bangsa kita, sehingga prilaku yang menyimpang, tidak senonoh ini lebih ditonjolkan. Hal ini lebih diperparah apabila tidak adanya kendali iman yang kuat, padahal agama jelas melarang melakukan perbuatan asusila yang tidak bermoral," sebutnya.
 
Selain itu, menurut Ani, derasnya informasi dan teknologi saat ini menjadi salah satu penyebab kian maraknya pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan. Saat ini, kita bisa mendapatkan informassi apa saja di internet. Bahkan, melalui smartphone, blackberry messenger segala bisa diakses dengan cepat.
 
Televisi saat ini lebih tonjolkan tayangan kekerasan, seks dan pornografi melalui berbagai media telah mencuci otak masyarakat Indonesia dengan karakter iri, dengki, kekerasan, danpornoaksi. Termasuk di dalamnya lagu-lagu yang semakin tidak kreatif, isi dantampilannya hanya seputar paha dan dada telah semakin merusak mental masyarakat.
 
"Untuk itu, saya berharap Pemkab Kepulauan Meranti melalui instansi terkait untuk terus memberi sosialisasi kepada orangtua agar selalu mengawasi anak-anaknya terutama yang dibawah umur dan balita. Pengawasan dan pendidikan yang diberikan oleh orangtua terhadap anaknya diharapkan dapat mengantisipasi tindak kejahatan seperti kasus pencabulan, maupun kekerasan terhadap anak. Seyogianya kita juga dapat menghindarkan anak-anak kita dari pengaruh negatif lingkungan sosial di sekitar dengan memberikan penjagaan dan kontrol yang terukur kepada anak kita. Menanamkan pendidikan yang baik kepada anak, kita harapkan melahirkan generasi yang lebih bermoral," ucap tokoh pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti ini.
 
Disisi lainnya, ia berharap adanya penegakan hukum yang pasti agar ada efek jera yang diberikan kepada pelaku pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan. (je)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait