Usai Hearing, Pimpinan DPRD Langsung Blusukan ke Pasar Pagi Arengka
Usai Hearing, Pimpinan DPRD Langsung Blusukan ke Pasar Pagi Arengka
PEKANBARU, oketimes.com- Guna mengetahui persoalan mendasar yang terjadi dipasar pagi Arengka, dan ingin mengetahui kenapa Pedagang Kaki Lima (PKL) sampai tidak mau digusur, usai melakukan hearing pimpinan DPRD bersama Satker terkait turun kelapangan meninjau kondisi relokasi pasar didalam pasar pagi Arengka sebagai tempat untuk pedagang setelah dipindah.
Pantauan di lapangan kedatangan pimpinan DPRD Kota Pekanbaru, Sahril SH, Sondia Warman, Rustam Panjaitan, Sigit Yuwono dan diikuti oleh anggota DPRD Kota Pekanbaru lainnya yang didampingi Asisten 1 Setdako, Kaban Satpol PP, Kadispas disambut baik oleh pedagang pasar pagi Arengka dan langsung menunjukkan relokasi yang disiapakn untuk tempat pedagang nantinya digusur.
Dari hasil peninjauan yang dilakukan pimpinan DPRD Kota Pekanbaru dan mengelilingi kondisi pasar pagi Arengka, Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Sahril SH ini mengaku telah melihat kondisi yang terjadi dipasar pagi Arengka saat ini. Apa yang dikatakan oleh pedagang saat mengiringi kondisi pasar ditampung dulu.
"Besok, sekitar pukul 14.00 WIB siang, pimpinan akan mengundang pengelola pasar, dinas terkait dan pengurus pasar pagi Arengka ini," kata Sahril ketika dikonfirmasi usai meninjau lokasi pasar pagi Arengka.
Diakui Sahril, memang banyak persoalan yang ditampung, terkait permasahan Daerah Median Jalan (DMJ) yang mengenai bangunan permanen toko mas, persoalan pernah diganti rugi tapi tidak selesai, tentnunya akan dibahas bagaiman kelanjutannya dan kejelasan permasalah di pasar pagi Arengka ini.
"Kita kan minta waktu seminggu dan membahas persoalan yang terjadi dipasar pagi Arengka saat ini, selanjutnya besok kita sambung guna mengetahui secara jelas apa persoalan yang mendasar hingga pedagang tidak mau pindah dan memberikan tempat yang layak untuk pedagang nantinya seteah direlokasikan," sebut Sahril.
Sementara itu, pedagang mainan Am (56) mengaku tidak menyetujui adanya penggusuran atau penggeseran yang dilakukan Pemerintah. Pasalanya mulai dari tempat tidak layak tapi juga pembeli tidak ada.
"Kalau memang menyalahi berjualan di depan dan semua pedagang sepakat siap untuk pindah, mau tidak mau pun saya ikut pindah. Tapi saya minta Pemerintah memperhatikan harga lapak yang dijual ke pedagang dengan harga sangat tinggi, itu kan menyulitkan," keluh Am singkat. (eza)
Komentar Via Facebook :