Soal Gedung Bedah Sentral, Plt Gubri Koordinasikan Dengan Menkeu
PEKANBARU,oketimes.com-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro terkait hibah Gedung Bedah Sentral RSUD Arifin Achmad yang saat ini pembangunannya terbengkalai. Pada 2015 mendatang Pemprov Riau berencana melanjutkan pembangunan gedung tersebut.
"Beberapa waktu lalu saya berkoordinasi dengan Menteri Keuangan untuk proses administrasi hibah pembangunan Gedung Bedah Sentral tersebut. Beliau berjanji akan memfollowup proses hibahnya. Jika sudah selesai, pembangunan Bedah Central bisa direalisasikan tahun 2015,” kata Plt Gubernur Riau.
Andi Rahman menyebutkan, saat ini Gedung Bedah Sentral tersebut sangat dibutuhkan. Jika proses hibah selesai, maka Pemprov Riau dapat melanjutkan pembangunan gedung yang diperkirakan sudah terealisasi sekitar 25 persen itu.
Gedung Bedah Sentral RSUD Arifin Ahmad ini dimulai pembangunannya sekitar dua tahun lalu oleh PT. Adhi Karya sebagai kontraktor pelaksana. Pembangunan Gedung Bedah Sentral senilai Rp200 miliar ini dilakukan dengan pola multiyears yang bersumber dari APBN, di mana setiap tahun dialokasikan Rp20-40 miliar dari APBN.
Dengan kondisi tersebut, jika hanya berharap pada APBN saja tentunya tak akan bisa menyelesaikan Gedung Bedah Sentral yang kebutuhannya kian hari kian mendesak. Diketahui, untuk menyelesaikan gedung lima lantai ini dibutuhkan anggaran sebesar Rp161 miliar.
Kondisi RSUD Arifin Amad saat ini minim ruang operasi. Unuk melakukan operasi , pasien bahkan bisa menunggu jadwal operasi hingga 3-6 bulan. Hal inilah yang melatari kebijakan Pemprov Riau untuk melanjutkan pengerjaan Gedung Bedah Sentral menggunakan APBD. (dea)
Komentar Via Facebook :