Dua Kubu di DPR Sama-sama Rapat & Saling Undang

DPR tandingan saat ingin menggelar rapat, namun ruangan rapat terkunci, pekan lalu

JAKARTA - Siang ini, dua kubu di DPR sama-sama mengadakan rapat. Agenda dan tujuannya pun sama yakni rapat konsultasi agar proses pemilihan alat kelengkapan dewan berakhir musyawarah mufakat.

Ketua DPR, Setya Novanto, akhir pekan lalu mengatakan dalam rapat konsultasi pengganti Bamus itu akan dibahas di antaranya mitra kerja komisi. Setya berharap, jika rapat hari ini berjalan lancar, maka besok akan diparipurnakan.

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menambahkan bahwa rapat itu diadakan karena pihaknya masih membuka ruang agar tercipta komunikasi yang baik dan pada akhirnya fraksi di DPR tandingan bisa menyerahkan nama untuk alat kelengkapan dewan.

"Kita tetap membuka ruang musyawarah, berdialog karena DPR harus berjalan, tidak ingin kinerja terhambat dan disalahkan menjegal pemerintah. Kita mau jalan mendukung pemerintah, bukan menghambat," ungkapnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu yakin dengan komunikasi akan membuat anggota dewan menjadi solid dan bisa bekerja dengan baik. "Musyawarah selalu terbuka dalam waktu dekat. DPR solid, ini hanya riak kecil dan rugi mereka (KIH) tidak memasukkan nama alat kelengkapan dewan," ujarnya.

DPR Tandingan juga akan mengadakan rapat konsultasi yang juga mengundang lima fraksi partai politik di Koalisi Merah Putih (KMP). Tujuannya sama, yakni agar tercipta ruang komunikasi yang lebih demokratis.

"Kami bersepakat mengadakan rapat konsultasi dengan fraksi-fraksi agar proses pemilihan pimpinan di alat kelengkapan dewan mengedepankan musyawarah mufakat," kata Ketua sementara DPR tandingan, Ida Fauziah.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu tidak mau berandai-andai apakah fraksi di KMP akan memenuhi undangan tersebut atau tidak. "Kita akan terus melakukan upaya pendekatan kepada lima fraksi yang lain," tukasnya.

Soal legal standing dari DPR tandingan, Ida mengatakan, pihaknya akan menunggu hasil pertemuan tersebut. "Kita akan lihat perkembangan ke depan, kita baru memulai ingin menunjukkan proses politik di DPR, dilakukan secara demokratis," tandasnya.

DPR versi Setya Novanto diisi Fraksi Gerindra, Fraksi Golkar, Fraksi PAN, PPP kubu Djan Faridz, dan Fraksi PKS. Sementara DPR tandingan diisi Fraksi PDIP, Fraksi Hanura, Fraksi PKB, Fraksi NasDem dan Fraksi PPP kubu Romahurmuziy.


(trk/okezone)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :