Mau Nambah 15 Armada, Dewan: Benahi Pengelolaan Bus TMP Dulu!
PEKANBARU, riaueditor.com- Wacana menambah kembali 15 unit armada Sistem Angkutan Umum Masal (SAUM) yang lebih dikenal dengan Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) dari Kementerian Perhubungan akhir tahun 2014, ditambah 20 unit hibah lama yang suratnya baru didapat mendapat tentangan dari DPRD kota Pekanbaru. Pasalnya pengelolaan bus TMP yang ada dinilai masih belum baik dan terdapat indikasi kerugian-kerugian.
Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Herwan Nasri ST menyarankan agar sistem pengelolaan bus TMP yang ada diperbaiki sehingga keberadaan bus bisa membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Benahi pengelolaan bus dulu, mulai dari manajemennya, jangan sampai Pemko merugi terus. Kita di DPRD ingin tahu juga laporan kerugian itu ada di mana, nanti kita bisa beri masukan, karena bagaimanapun TMP ini kan dibiayai oleh APBD," kata Herwan Nasri saat ditemui dikantor DPRD Kota Pekanbaru, Rabu (29/10)
Diakui Herwan, selama ini memang DPRD minim informasi tentang kondisi TMP karena memang pihak PD Pembangunan sebagai pengelola TMP tidak pernah melaporkan kondisi TMP yang sebenarnya. Padahal, sebagai mitra Pemerintah Kota Pekanbaru, DPRD juga berhak tahu kondidi bus TMP ini.
"Kita juga ingin nanti ada laporan yang disampaikan ke DPRD Pekanbaru melalui komisi terkait. Karena bagaimanapun juga bus ini adalah aset Pemko yang anggaran subsidinya datang dari APBD," pinta politisi Golkar ini.
Ditambahkan Herwan lagi, pasca akan ada penambahan 15 unit bus TMP ukuran besar oleh Kementrian Perhubungan kepada Pemko Pekanbaru, maka Herwan juga menyarankan agar pengelolaan bus tersebut diperbaiki sehingga bersama 75 bus ukuran sedang yang kini telah beroperasi, bisa sukses berdiri sendiri dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dalam hal transportasi.
"Setelah serah terima nantinya beres, maka siapa yang akan mengelola harus jelas dan ada kemajuan, jangan merugi terus," pungkasnya.
Sebagai mana diketahui, Direktur Perusahaan Daerah Pembangunan Heri Susanto beberapa waktu lalu mengatakan, kondisi PD Pembangunan sebagai pengelola bus Trans Metro Pekanbaru yang mengoperasikan 75 unit bus masih mengalami kerugian. Untuk menutupi kerugian tersebut, PD Pembangunan memperoleh subsidi sebesar Rp8 miliar dari Pemko Pekanbaru.
"Jumlah pemasukan kita rata-rata setiap hari antara Rp28 juta sampai Rp29 juta. Artinya, dalam sebulan kita hanya bisa mendapatkan sekitar Rp870 juta. Dengan jumlah tersebut, kita masih mengalami kerugian," kata Heri Susanto.
Menurut Heri, pemasukan TMP sebesar Rp29 juta perhari hanya cukup untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) bus. Untuk pengeluaran operasional TMP setiap bulannya, Heri mengaku tidak mengetahui jumlah pastinya. "Itu baru bisa menutupi pembelian BBM saja. Kalau pengeluaran saya tidak begitu ingat," kata Heri.
Dikatakannya, kalau bicara harga ekonomis harga tiket semestinya sekarang dengan subsidi 27 persen, harga tiket tanpa subsidi berada pada kisaran Rp9.600 setiap penumpang. "Harga tersebut diperoleh dari perhitungan biaya operasional kendaraan yang dihitung Dishub Pekanbaru," katanya. (eza)
Komentar Via Facebook :