Asian Agri Dorong Kawula Muda Jadi Wirausahawan

Manager Plasma Buatan, Djuamsyah Purba, bersama Drs. M. Rizal M, Si, Sekretaris Prodi Angroteknologi Unilak pada saat mendampingi para peserta pelatihan

Pangkalan Kerinci, Oketimes.com - Asian Agri Group lewat Unit Bisnis PT Inti Indosawit Subur (PT IIS) bekerjasama dengan Fakultas Pertanian - Universitas Lancang Kuning (Unilak) adakan pelatihan pengolahan ikan lele. Selain kerjasama dengan Unilak, Asian Agri juga bekerjasama dengan Disperindag Kab. Siak, Dinas Pertanian Kab. Siak dan FKPPKS Indosawit Buatan.

Pelatihan dilakukan pada Selasa, 30 Oktober 2018 di SP 2 Desa Buana Bhakti, Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak.

Hadir pada acara tersebut Koordinator Plasma Riau Lim Djum Sin, Manager Plasma Buatan Djuamsyah Purba, Wakil Dekan III Fakultas Pertanian Sri Utami Lestari, S.P, M.Si, Kepala Prodi Agroteknologi Drs. M. Rizal MSi, Sekretaris Prodi Angroteknologi Dra. Neng Susi, MP.

Kemudian Ketua FKPPKS H Sunarno, Koordinator CSR Riau Fajar Suryono, Perwakilan Disperindag Siak, Perwakilan Dinas Pertanian Siak, dan Mahasiswa PKL Penerima Beasiswa Tanoto Foundation Imratil Edison, serta peserta Pelatihan Pengolahan Lele yang terdiri dari Ibu Rumah Tangga, Pemuda da Pemudi SP 1 – 12, serta istri staff dan karyawan PT. IIS Buatan – Asian Agri.

Manager kebun plasma Djuamsyah pada saat membuka acara menyampaikan bahwa, Pelatihan Pengolahan Ikan Lele tersebut, selain untuk meningkatkan nilai ekonomi dari Ikan Lele sekaligus membangun jiwa kewirausahaan bagi para kawula muda sekitar perusahaan.

"Saat ini perusahaan terus mendorong bentuk usaha yang dilakukan oleh pemuda – pemudi di kebun plasma, salah satunya adalah budidaya ikan lele. Dimana ada kalanya ketika panen, kita kesulitan untuk memasarkannya atau harganya tidak kompetitif," kata Djuamsyah Purba di sela-sela acara.  

Menurutnya, dengan adanya pelatihan ini tentunya akan menambah nilai ekonomi, pendapatan keluarga dan gizi keluarga sekaligus membangun jiwa kewirausahaan kawula muda yang tinggal di desa. Sehingga kedepan diharapkan kegiatan agrobisnis ini menjadi  salah satu alternatif income untuk keluarga petani plasma ketika menghadapi masa replanting.

Adapun sebagai narasumber dalam pelatihan tersebut adalah Dra Neng Susi, MP, Sri Utami Lestari, SP, M.Si dan dibantu oleh Mawar dari Dinas Pertanian Siak. Dimana pada kegiatan tersebut peserta diajak langsung mempraktekkan pengolahan ikan lele mulai dari membersihkan ikan, menghaluskan, pembuatan bahan tambahan dan bumbu sampai menjadi makanan olahan dari ikan lele.

Pada pelatihan tersebut, peserta diajari mengolah ikan lele menjadi bakso, tekwan, krispi, empek – empek dan abon.

Diacara itu, Kepala Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unilak Drs. M Rizal, M.Si menyampaikan bahwa Unilak sangat mendukung usaha – usaha kecil menengah yang dilakukan oleh masyarakat.

Menurutnya, Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini sangat positif dilakukan sebagai bentuk peran serta akademisi dalam meningkatkan kemampuan masyarakat. Kita berharap usaha – usaha produktif ini mampu mengerakan ekonomi lokal.

"Unilak beberapa tahun belakangan ini bekerjsama dengan Asian Agri untuk memberdayakan masyarakat, seperti budidaya ikan lele, pembuatan pakan ikan, dan budidaya ternak sapi. Kita sangat berharap kerjasama tersebut bisa terus dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," pungkas M Rizal yang mengajar Mata Kuliah Ekologi di Fakultas Pertanian Unilak – Riau.

Pada kesempatan itu turut hadir, Ketua Forum Komunikasi Petani PIR Kelapa Sawit (FKPPKS) Indosawit Buatan H Sunatno. Dia menyampaikan bahwa, pelatihan seperti ini harus terus dilakukan untuk menciptakan produk – produk yang mempunyai nilai jual ekonomi, sehingga petani memiliki alternatif pendapatan selain dari kelapa sawit.

"Saya terus mendorong pemuda – pemudi desa untuk melakukan usaha – usaha kecil menengah, seperti budidaya ikan, ayam, kambing, atau mengolah bahan – bahan yang tersedia di desa menjadi makanan, seperti manisan pepaya, olahan ikan dan lain sebagainya. Dan ini menjadi tambahan pendapatan alternatif bagi keluarga, bahkan bisa menjadi usaha yang permanen jika kita mampu mengelola dengan baik," ulasnya.

Pada pelatihan tersebut seluruh peserta dan tamu yang hadir juga langsung menikmati hasil pelatihan, berupa bakso, tekwan, krispi, empek – empek dan abon. ***


Editor   : Richarde


Tags :berita
Komentar Via Facebook :