Kasus Curat dan Curanmor Tetap Menonjol Selama Ops Ramadniya Siak 2017

ILustrasi

Pekanbaru, Oketimes.com - Pencurian dengan pemberatan (curat) dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) mendominasi tindak kejahatan selama 10 hari pelaksanaan Operasi (Ops) Ramadhan dan Hari Raya (Ramadniya) Siak 2017.

Ops Ramadniya merupakan sandi operasi pengganti Ops Ketupat 2016 lalu dengan tujuan menciptakan suasana aman dan nyaman, serta menciptakan kantibmas yang kondusif bagi warga masyarakat yang menjalankan ibadah puasa dan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah.

"Hingga 10 hari pelaksanaan Operasi Ramadniya 2017, dari tanggal 19 Juni sampai 28 Juni 2017 terdapat 5 jenis kejahatan yang menonjol," jelas Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, SIK, MM, Kabid Humas Polda Riau saat di temui diseputaran pusat perbelanjaan di kota Pekanbaru, Kamis (29/06/17).

Menurutnya, Kelima jenis tindak kriminal yang menonjol itu, yakni curat dan curanmor masing masing 14 kasus. Kemudian disusul jenis tindak kejahatan penganiayaan berat sebanyak 5 kasus, pencuran dengan kekerasan (curas) seperti perampokan dan jambret 3 dan satu kasus curas yang menggunakan senjata api (senpi).

Khusus untuk curat dan curanmor dibandingan periode yang sama terjadi trend kenaikan. Tahun lalu, hanya terjadi 5 kasus curat (naik 180 persen) dan 10 kasus curanmor (40 persen).

Gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kantibmas) banyak terjadi di wilayah hukum Polres Kampar sebanyak 18 kasus, disusul Polresta Pekanbaru 16 kasus, Polres Dumai 12 kasus, Polres Indragiri Hilir 9 kasus, Polres Indragiri Hulu dan Pelalawan masing masing 8 kasus, serta Polres Rokan Hulu sebanyak 7 kasus.

"Tiap tahunnya tren ini terus masih berlanjut dan berkembang selama beberapa tahun terakhir," tandas Guntur. (ars)  


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait