Waspadai Takjil Berwarna Mencolok Selama Ramadan

Makanan untuk berbuka puasa (takjil) (sumber: Antara)

OKETIMES.COM- Selama Ramadan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) semakin meningkatkan pengawasan terhadap pangan jajanan buka puasa atau takjil. Pasalnya berdasarkan temuan BPOM tahun 2013 lalu, ternyata masih banyak takjil yang dijual pedagang terbukti mengandung bahan berbahaya.

"Hasil pengawasan pangan jajanan buka puasa tahun 2013 lalu, sebanyak 13 persennya ternyata tidak memenuhi syarat dan mengandung bahan berbahaya," ujar Kepala BPOM Roy Sparringa di Kantor BPOM Jakarta, belum lama ini.

Bahan berbahaya yang ditemukan dalam takjil tersebut antara lain formalin (13 persen), rhodamin-B (12 persen), boraks (4 persen), sakarin (3 persen), benzoat (2 persen), dan methanyl yellow (1 persen). "Bahan formalin banyak ditemukan seperti pada tahu dan mi basah yang biasa dipakai untuk pempek," terangnya.

Ketika membeli takjil, Roy juga menganjurkan untuk memperhatikan warna dari makanan tersebut. Bila terlihat mencolok, sebaiknya tidak dibeli. "Makanan dengan warna yang mencolok biasanya mengandung Rhodamin-B, jadi harus berhati-hati," pesannya.

Penggunaan rhodamin-B sebagai zat pewarna ini, menurutnya banyak terdapat pada sirup, agar-agar, gulali, cendol, terasi, dan sambal plecing. Seharusnya rhodamin-B digunakan sebagai pewarna tekstil dan kertas, bukan untuk makanan. Bila dikonsumsi, zat pewarna ini bisa menyebabkan gangguan fungsi hati, bahkan hingga kanker hati.

Penulis: Herman/FAB
BERITASATU.COM


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait