10 Nyawa Melayang, Dewan Sebut DBD Perlu Penanganan Serius
Ilustrasi
Pekanbaru, Oketimes.com - DPRD Pekanbaru mulai gerah terhadap wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang tidak kunjung bisa diatasi Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru. Pasalnya sampai hari ini kasus DBD terus meningkat tajam dan dinilai belum ada penanganan serius dari Pemko Pekanbaru.
Bahkan menurut informasi yang diterima DPRD, pasien DBD terbanyak merupakan anak-anak usia sekolah, oleh karena itu DPRD menyarankan Fogging (pengasapan) tidak hanya dilingkungan tempat tinggal, tapi juga harus dilakukan di sekolah-sekolah.
"Tahun ini memang sangat luar biasa serangan DBD, menurut informasi sudah 10 nyawa melayang karena serangan nyamuk tersebut. Penderita yang diserang DBD kebanyakan anak usia sekolah, ini yang harus ditanggapi serius, lakukan fogging diseluruh sekolah,†ujar Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Zulkarnain SE, Senin (26/9/16).
Politisi PPP ini juga menyebut, lingkungan sekolah baik di luar maupun dalam ruangan perlu adanya penanganan pengendalian nyamuk. Makanya kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) juga harus dilakukan di lingkungan sekolah.
"PSN jangan hanya diberlakukan dilingkungan tempat tinggal saja, tapi disekolah juga harus. Dikes harus melakukan langkah preventif untuk mengantisipasi penyebaran penyakit itu, segera kordinasi dengan dinas pendidikan," jelasnya.
Disamping itu Zulkarnain juga menyebut, saat ini Diskes memang seharusnya perlu koordinasi lebih dengan berbagai pihak guna mengintensifkan kegiatan pengendalian vektor DBD dalam mengantisipasi KLB dengan mengaktifkan Jumantik dan melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB).
"Termasuk menyiapkan SDM dan tim gerak cepat untuk mengantisipasi terjadinya KLB DBD," pintanya.
Zulkarnain juga mengaku akibat transisi cuaca yang tidak menentu saat ini, tempat-tempat nyamuk berkembang biak di sekolah perlu disikapi. Seperti saluran air dan tempat-tempat penampungan air lainnya.
"Perlu diperhatikan saluran air, genangan air. karena di sekolah itu bayak pot-pot bunga yang berpotensi sebagai tempat berkembangnya nyamuk," ungkapnya.
Menurutnya, sejauh ini Dinas Kesehatan masih fokus pada penangan dan pencegahan di lingkungan masyarakat saja. Diskes belum menyentuh smapai ke sekolkah-sekokah yang ada di Kota Pekanbaru.
"Untuk peninjauan Diskes harus koordinasi dengan disdik. Karena anak-anak sebagaimana kita ketahui rutinitasnya di siang harui lebuh banyak di sejolah daripada di rumah. Maka tidak bisa dipungkiri kemungkinan penularan DBD sangat besar di sekolah, ini coba diantisipasi," terangnya. (eza)

Komentar Via Facebook :