Kondisi Ruang Belajar dan Kantor SDN 020 ‎Desa Teluk Kuala Kampar Memprihatinkan
Kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 020 Desa Teluk Kecamatan Kuala Kampar kian memprihatinkan. Pasalnya dari 6 lokal yang ada, 3 lokal diantaranya dan 1 kantor, kondisi atapnya bocor dan plafon yang terbuat dari triplek tengah hancur. Sehingga mengganggu aktifitas belajar mengajar di sekolah tersebut.
Kuala Kampar- Pelalawan, Oketimes.com - Kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 020 Desa Teluk Kecamatan Kuala Kampar kian memprihatinkan. Pasalnya dari 6 lokal yang ada, 3 lokal diantaranya dan 1 kantor, kondisi atapnya bocor dan plafon yang terbuat dari triplek tengah hancur‎. Sehingga mengganggu aktifitas belajar mengajar di sekolah tersebut.
Demikian disampaikan salah seor‎ang Wali murid Amran kepada awak media, Jumat (12/8/2016). Ia mnyebutkan para murid mengeluhkan merasakan kondisi sekolah mereka disaat belajar di lokal yang beratap bocor dan plafonnya yang hancur.
"Anak saya saja menyatakan kalau hujan air menetes membasahi lokal tentu plafone dari triplek jadi hancur akibat hujan selama ini. Kemudian belum lagi hujan dengan angin kencang lokal jadi basah semua. Kalau hari panas malah debu yang masuk. Itu yang selama ini dialami murid-murid disini pak," papar Amran.
Hal yang sama juga diutarakan Dedi Azwn Pemuda tempatan yang juga Humas Ikatan Keluarga Penyalai (IKAPEN) menyebutkan bahwa kondisi sekolah yang atapnya bocor dan plafon yang hancur sudah lama terjadi dan terkesan didiamkan oleh dinas yang terkait.
"Kalau dari informasi, pihak sekolah sudah sejak 2012 lalu mengajukan anggaran perbaikan ke Dinas Pendidikan. Sudah sering datang dari konsultan atau dari Dinas mengukur bagian yang rusak dan sebagainya, namun perbaikan tak kunjung dilakukan," papar Dedi.
Dikatakan Dedi, warga terutama wali murid begitu juga pihak sekolah meminta kepada Dinas Pendidikan untuk dapat menganggarkan perbaikan sesegera mungkin dikarenakan titik kerusakan sudah hampr 90 persen.
"Dikhawatirkan kebocoran atap menghancurkan semua plafon sekolah dan membuat rapuh bangunan. Kasihan mereka 72 murid yang belajar dengan kondisi sekolah yang sangat tidak memungkinkan. Warga meminta untuk dianggarkan bangunan lokal baru yang lebih representatif," tukas Dedi.
Dia juga menyebutkan lokasi SD 020 berada di desa yang jauh, terpencil di daerah pesisir, namun dirinya berharap ada solusi untuk permasalah pendidikan di sekolah ini. Siswa SD 020 tentunya punya hak yang sama, seperti siswa-siswa di sekolah lainnya, seperti di Ibukota Pangkalan Kerinci, tukasnya. (zoel)
Komentar Via Facebook :