Danrem 031/WB Sosialisasi Pencegahan Karlahut di Rohul

Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi M.Si (Han) melakukan sosialisasi upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, Selasa (19/7/16).

Rokan Hulu, Oketimes.com - Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi M.Si (Han) melakukan sosialisasi upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, Selasa (19/7/16).

Sosialisasi ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Rokan Hulu, H Sukiman di Aula ‎Convention Hall Islamic Centre (MAMIC), Pasir Pengaraian. Wakil Bupati menghimbau semua pihak untuk tidak melakukan pembakaran lahan yang akan berakibat fatal bagi lingkungan, dan bagi pelaku pembakar lahan dan hutan akan dikenakan sanksi pasal berlapis sesuai dengan Undang Undang  yang berlaku.

Hadir dalam acara tersebut Danrem, Dandim KPR, Sekda Rohul Kapolres Rohul, Ketua DPRD Rohul, Ketua Pengadilan Negri Pasir Pengaraian, Kejari Rohul, ‎Camat dan seluruh Kades, OKP dan Ormas.

Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi MSi (Han) melakukan pemutaran film Karhutla yang berisi dampak pencegahan tahap mitigasi, membuat embung, pembuatan sekat kanal, sosialisasi, apel siaga pengendalian karhutla. Jika terjadi karhutla, maka dilakukan pemadaman, pendinginan, water boombing, watyankes, gakum.

Danrem 031/Wirabima sebelum memberikan sambutan memperkenalkan sejumlah personil yang ikut dalam penanggulangan Karhutla, beliau juga memuji Badan Penanggulangan Bencana Daerah Rohul yang tetap siaga melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Babinsa dari TNI dibantu Bhabin Kamtibmas serta dibantu Forum Masyarakat ‎Peduli Api.

Danrem sangat senang bisa bertatap muka langsung dengan masyarakat Rohul. "Di tempat pertemuan ini sejuk dan membuat pikiran tenang," sebut Danrem.

Danrem mengaku dirinya ditunjuk gubernur sebagai Komandan Satgas Penanggulan Karlahut Riau. Dalam sosialisasinya Danrem menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara melakukan pembakaran yang menyebabkan udara tidak sehat.

Lebih jauh Danrem memaparkan penyebab terjadinya Karhutla yang berdampak ‎pada ekosistem dan mengakibatkan matinya flora dan fauna. "Kita berupaya semaksimal mungkin dalam mencegah kebakaran. Kita berharap hendaknya semua elemen ikut serta dalam mencegah Karhutla," jelasnya.

Masih menurut Danrem, TNI - Polri harus berperan aktif melakukan sosialisasi ke sejumlah tempat yang dianggap berpotensi rawan kebakaran serta ikut memberikan dukungan moral, mempersiapkan sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan Karlahut di Riau.

Lebih lanjut Danrem memaparkan tahun 2016 Karhutla bisa diminimalisir jika bertahan sampai Nopember tetap tidak ada kebakaran hutan dan lahan, ini adalah suatu prestasi membanggakan. Danrem menyebut perlu dicari solusi untuk membuka lahan dengan tidak membakar. "Kalau ada yang bakar lahan tangkap saja," tegasnya.

Tanggal 11 Februari 2016, semua pihak dikumpulkan Presiden RI untuk mencegah Karlahut, kalau terjadi lagi, sejumlah jabatan diancam copot, sebagai bentuk keseriusan kepala negara. Dan Rohul salah satu kabupaten yang memiliki 4 titik rawan Karlahut.

Danrem menceritakan panjang lebar tentang terjadinya Karhutla. Negara pernah mengeluarkan biaya sebesar Rp 221 triliun ‎tahun 2015 dan 2290 personil telah dipersiapkan menanggulangi Karhutla disejumlah tenpat di Riau, bahkan saat ini konsep Riau sudah dicontoh propinsi lain.

Masih menurut Danrem, pada dasarnya setiap perbuatan yang menimbulkan mudharat itu sangat dilarang dalam agama.

Danrem datang ke Rohul untuk mengingatkan tugas dan tanggung jawab  semua lapisan masyarakat untuk menjaga agar terhindar dari bencana kabut asap, kata Danrem yang juga Dansatgas ini.

Dalam sosialisasi ini Nurendi juga menjelalaskan untuk di kabupaten penanggung jawab Karlahut adalah bupati. Dansatgasnya Dandim kemudian Wadansubnya Wakapolres, kemudian ada lagi sub sektor disetiap kecamatan sampai ketingkat kepala desa.

TNI - Polri, BPBD, masyarakat peduli api ada juga sektor water Bombing. Setiap hari rutin melakukan patroli  namun menurut Danrem kebutuhan materil belum memadai, seperti helm, lampu kepala, kaca mata, masker dan lain lain. Sementara untuk kebutuhan dana personel baru sekedar konsep, tapi belum terpenuhi, pungkasnya.***Penrem031/WB.


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait