Ngelem Bareng, Lima ABG di Pelalawan Diamankan Warga

Lima anak baru gede berstatus pelajar diamankan warga saat kedapatan Ngelem di Lapangan Bola Kaki Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawa, Riau, Sabtu (25/6/2016) lalu.

Pangkalan Kerinci, oketimes.com - Lem cap Kambing saat ini tak kalah dahsyatnya dengan narkoba yang mengancam generasi muda. Miris, karena kecanduan, sejumlah anak baru gede (ABG) yang masih berstatus pelajar tak segan-segan menghisap lem di bulan puasa. Mestinya, semua pihak mencurahkan perhatiannya untuk menyelematkan generasi lem ini.
 
"Ada 5 anak-anak usia pelajar SD dan SMP yang kami grebek di lapangan sepakbola Pangkalan Kerinci. Mereka dilaporkan warga sedang pesta lem," ujar Daeng Bukhari seorang pemuda setempat pada awak media, Minggu (26/6/2016) kemarin.

Menurutnya, penggerebekan yang dilakukannya bersama tiga temannya yang lain terjadi sekitar pukul 16.45 WIB Sabtu (25/6/2016). "Jadi, warga lapor, jadi saya dan teman-teman warga lainnya langsung mendatangi TKP," sebutnya sambil mengatakan sudah cukup sering memergoki anak-anak yang teler mengisap lem kambing.

"Anak-anak itu kami nasehati saja. Karena anggota Polsek pernah menangkap juga dinasehati saja karena tak ada undang-undang yang mengatur tentang ngelem ini.  Masalah takut orang tua anak yang ngelem melaporkan balik karena anak-anak dibawah umur," ungkapnya sambil menyebutkan pengetahuan itu didapatnya setelah konsultasi masalah ini sebelumnya ke Polsek.

Pria yang akrab disapa Daeng ini, kelima anak-anak usia pelajar dipergoki di rumah kecil samping tribun yang ada di lapangan bola kaki Pangkalan Kerinci.

"Tempatnya emang terlindung. Kami datang berempat orang dan saat kami grebek dari sisi yg berbeda anak tu baru saja membuang plastik yang berisi lem kambing. Dan barang bukti yang kami dapatkan banyak bekas plastik yang berisi lem cap kambing," imbuhnya.

Rencananya, sambung Daeng usai libur lebaran ini kami mau bawa bukti-bukti dan foto kejadian yang sama ke DPRD agar dipercepat pembuatan Perda tentang ngelem ini," ungkapnya berharap adanya perhatian serius Pemda dan DPRD Pelalawan dalam rangka menyelematkan generasi muda dari kehancuran menjadi pecandu lem.

"Kalau narkoba kan sudah jelas regulasi yang ngaturnya. Kalau lem, aparatpun tak bisa bertindak, paling bisa dinasehati saja. Makanya, kami sadar betul akan bahaya ini," papar pria yang pernah bekerja di PMI Pelalawan ini.

Disebutkan, Dari hasil pantauannya, bersama teman-temannya di lapangan tempat anak-anak ngelem, bukan hanya di lapangan bola kaki Pangkalan Kerinci, tapi juga di dekat Sungai Kerinci belakang Balai Adat serta areal perkantoran Bhakti Praja, jalan ke Tanjung Putus, di Jalan Keluarga dan banyak lokasi lagi.
 
"Saya tak mau kecolongan lagi. Soalnya ponakan pernah ditangkap ngelem. Jadi, perhatian kita sangat perlu," ujarnya sambil menyebutkan 5 anak usia pelajar dan masih dibawah umur yang kedapatan ngelem kambing itu setelah dinasehati lalu dibubarkan.

"Makanya saya, kalau ada anak-anak bergerombol selalu didatangi untuk memantau aktifitas mereka. Tapi, menurut warga kalau yang di lapangan bol kaki agak bandel. Ada warga setempat yang diserang saat dinasehati. Maka warga seakan apatis. Malah malam hari mereka pacaran dan teriak-teriak, berantam yang sangat mengganggu warga," tutupnya. (zoel)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait