FPI Pelalawan Gundah dengan Praktek Pekat Menjamur di Bulan Ramadan

Ilustrasi, praktek penyakit masyarakat di ibukota Kabupaten Pelalawan, Riau.

Pelalawan, oketimes.com - Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Pelalawan menyatakan kekecewaannya terhadap masih maraknya aktifitas maksiat, penyakit masyarakat (Pekat) di Ibukota Pangkalan Kerinci meski di bulan Suci Ramadhan.

"Kita memantau, mengawasi dan merazia terutama sekali dalam kegiatan Amar Ma`ruf Nahi Mungkar di sejumlah lokasi-lokasi yang disinyalir masih menjadi tempat praktek maksiat. Contohnya di lokasi lampu merah menuju Terusan, didapati kedai tuak yang buka, PSK dan bencong masih eksis mengoda warga," papar Dedi Azwandi, Badan Ahli From FPI dan Ketum Persatuan Pemuda Melayu Pesisir kepada awak media, Minggu (12/6/2016).

Menurut Dedi, setelah FPI melihat fakta dilapangan, sangat banyak Bencong, PSK, dan kedai tuak yang masih buka dan mangkal di simpang BTN Jalan koridor RAPP Jalan Langgam.

"Dua malam kemarin misalnya, saya dan kawan-kawan FPI lainnya melihat kedai tuak yang masih buka, PSK dan bencong mangkal di jalan. Kami juga coba sms pihak kepolisian pada saat itu juga, tapi toh besoknya mereka kembali mangkal. Mohon aparat bisa memberi efek jera, baik dari Polisi ataupun Satpol PP  bertindak tegas dalam pemberantasan maksiat atau pekat.Jngn smpai ini menjadi bom waktu yang kapan- kapan bisa meletup karena masyarakat sudah gerah," beber Dedi.

Tidak hanya di Jalan pros Langgam koridor RAPP,di Jalan Lintas Timur arah Mapolres Pelalawan juga masih banyak kafe remang-remang yang terkesan masih membuka praktek disiang maupun malam disiang bolong.

"Masih terlihat wanita muda seperti pelayan yang duduk-duduk di depan kafe atau tempat minuman. Apa kata orang luar melihat ini. Mau dimana diletak wajah kita ini kalau maksiat didepan mata saja tidak bisa diatasi," ungkapnya kesal.

Dikatakan Dedi, atas temuan aktifitas maksiat ini, FPI dan beberapa ormas islam, kepemudaan dan mantan HMI yang ada dipelalawan sudah melakukan koordinasi menindaklanjuti temuan ini.

"Insya Allah dalam waktu dekat kami akan mengadakan pertemuan, tentunya tujuannya untuk menutup segala bentuk kemaksiatan. Intinya kalau aparat  tak bisa menertibkan, berikan secarik kertas untuk kami yang peduli akan hal ini. Maka akan Kami musnahkan semua maksiat di bumi Pelalawan ini. Saat ini kita hanya memberi penjelasan dan meminta kepada pihak-pihak agar tidak melanjutlan aktifitas pekat serta menghormati Bulan Suci Ramadhan," tutupnya. (zoel)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait