Jepang Kembangkan Riset, Dukung Restorasi Gambut di Sungai Tohor Meranti

Plt Gubri saat menghadiri pertemuan dengan Universitas Kyoto Jepang, Senin (25/4/2016).

Kyoto, Oketimes.com - Pencanangan program "Kenduri Aksi Restorasi Pulihkan Gambut Negeri" di desa Sungai Tohor Kabupaten Kepulauan Meranti provinsi Riau yang dilakukan Badan Restorasi Gambut (BRG) bersama pemerintah daerah sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 tahun 2016, tengah mendapat dukungan dari berbagai Lembaga Penelitian dan Universitas di Jepang.

Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead dalam pernyataan bersama (Joint Statement) di Kyoto, Senin (25/4/2016) kemarin, sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulisnya menyebutkan aksi nyata pemulihan restorasi gambut akan dikerjakan di Riau bersamaan dengan program riset.

BRG merintis kerja sama dengan Universitas Kyoto dan Institut Nasional untuk Humaniora (The National Institute of Humaniora, NIHU) Jepang, dalam pengembangan riset mendukung restorasi gambut. Setelah pernyataan bersama terkait komitmen kedua belah pihak antara BRG RI, dengan Universitas Kyoto, dan NIHU, kegiatan dilanjutkan dengan kuliah umum.

Pada kesempatan itu, Kepala BRG Nazir Foead dan Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman berkesempatan menjadi narasumber utama pada saat memberikan kuliah umum di Universitas Kyoto.

Secara khusus, Plt Gubernur Riau memaparkan materi tentang Strategi pencegahan kebakaran dan mengembangkan sagu sebagai mata pencaharian berkelanjutan di lahan gambut Riau (Fire Prevention Strategy and Developing Sustainable Livelihood "Sago Palm" in Riau Peatland).

Dalam pemaparan Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, menyampaikan keberhasilan provinsi Riau dalam menekan jumlah hotspot di tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 yang turun hingga hampir 60 persen.

"Pemerintah provinsi Riau berkomitmen serius untuk dapat menjaga, memperbaiki serta mengelola lahan gambut di provinsi Riau sehingga dapat memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat melalui perkebunan sagu berikut produk turunannya," kata Plt Gubernur Riau.

"Pemerintah Provinsi Riau akan menindaklanjuti kerjasama ini secara serius dan mendatangkan investasi melalui hilirasi produk Sagu," ujar Plt Gubernur yang biasa disapa Andi Rachman.

Andi Rachman juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan fokus dalam restorasi lahan gambut di provinsi Riau. Dimana dengan terbentuknya laboratorium internasional restorasi rawa gambut tropis yang pertama dan satu-satunya ada didunia, diharapkan lembaga internasional dapat bergabung dan turut mendukung niat baik dari Kyoto University maupun National Institues for the Humanities (NIHU) dan lembaga lainnya.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Deputi IV Kementerian Lingkungan Hidup Harris Gunawan, Rektor universitas Kyoto, Rektor Universitas NIHU, Konsulat Jenderal R.I Osaka, Direktur Pusat Study Asia Tenggara (Directort of Center for Southeast Asian Studies) Kyoto University dan para peneliti dari berbagai universitas dan lembaga penelitian di Jepang, termasuk JICA.***

Sumber: (hms-riau/red)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait