Balita Penderita Gizi Buruk Menangis di RSUD dr Pratomo Bagan Siapiapi
Roni (2), balita penderita gizi buruk, warga jalan SMA2 Kelurahan Bagan Hulu Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir provinsi Riau, saat terbaring lemah di RSUD dr Pratomo Bagan Siapiapi.
Bagansiapi-api, Oketimes.com - Menangis, menangis dan menangis, hanya itu yang bisa dilakukan Roni (2), balita penderita gizi buruk, warga jalan SMA2 Kelurahan Bagan Hulu Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir provinsi Riau, saat ini terbaring lemah di RSUD dr Pratomo Bagan Siapiapi.
Saat ditemui di ruang Flamboyan RSUD dr Pratomo, Jumat (8/4/2016), anak bungsu dari pasangan Rina dan Sukardi ini hanya mampu menangis dan menagis di temani sang ibu.
"Sudah tiga hari anak saya di rawat di rumah sakit ini pak. Mulanya dia muntah-muntah, badannya panas lalu kami bawa ke rumah sakit, setelah diperiksa oleh Dr spesialis Roni dinyatakan menderita kekurangan gizi dan paru-paru," jelasnya pada awak media ini saat disambangi di RSUD dr Pratomo.
Rina menambahkan, dirinya sudah pernah disarankan pihak Puskesmas, agar balitanya sering diberikan susu.
"Memang ada disarankan oleh orang kesehatan agar anak kami di beri terus minum susu, sekali - dua kali bisa kami beli. Seterusnya kami tak mampu beli susu, sedangkan untuk makan sehari-hari saja kami susah. Siapo yang tak mau anaknya sehat, tapi macam mana lah kita orang miskin," ujar Rina.
Sementara itu, Direktur RS dr Pratomo, dr Tribuana membenarkan ada pasien bernama Roni warga kelurahan Bagan Hulu dirawat di RSUD Dr Pratomo, Tri mengatakan bahwa sebelumnya pasien yang sama sudah pernah dirawat sekitar enam bulan lalu, katanya.
Dikatakannya, saat ini terhadap pasien balita bernama Roni tersebut sudah diberikan tindakan medis. Pasien diberikan obat dan berbagai vitamin berupa F 75.100 CC/3 Jam untuk menambah berat badan pasien.
"Penderita sudah diberi makanan yang mengandung protein dan gizi yang tinggi untuk memulihkan kondisi berat badannya," ujar dr Tribuana.
Berkaitan dengan biaya selama perawatan di RSUD dr Pratomo, Tribuana mengatakan jika mereka benar-benar tidak mampu pihak RS bersedia membebaskan biaya perawatan selama di rawat dengan sarat menyiapkan surat keterangan tidak mampu dari pihak lurah dan camat dimana mereka tinggal, tutup dr Tribuana. (rd/hen)
Komentar Via Facebook :