Mahfudz MD: GP Ansor Rohil Harus Punya Misi Jaga Kedaulatan NKRI

Moment kehadiran Prof DR Mahfudz MD ke Rokan Hilir dalam acara pelantikan pengurus majelis pimpinan daerah KAHMI Rokan Hilir dimanfaatkan oleh pimpinan cabang Gerakan Pemuda Ansor untuk berdialog secara khusus. Berbagai persoalan di bahas dalam pertemuan di Mess Bupati Rohil, Kamis (17/3/16).

Bagansiapiapi, Oketimes.com - Moment kehadiran Prof DR Mahfudz MD ke Rokan Hilir dalam acara pelantikan pengurus majelis pimpinan daerah KAHMI Rokan Hilir dimanfaatkan oleh pimpinan cabang Gerakan Pemuda Ansor untuk berdialog secara khusus. Berbagai persoalan di bahas dalam pertemuan di Mess Bupati Rohil, Kamis (17/3/16).

Ketua GP Ansor Rokan Hilir M Mukim Prayoga mengatakan, ia mengaku senang bisa bertemu dengan salah satu tokoh nasional dan berkesempatan untuk berbincang. Dalam pertemuan itu dibahas diantaranya persoalan kepemudaan terkini yang dihadapkan pada berbagai masalah yang bukan hanya menjadi isu nasional namun menjadi isu Internasional,

"Dalam pertemuan tersebut prof Mahfud MD yang merupakan ketua presidium nasional KAHMI memberikan pencerahan, bahwa pemuda Ansor harus menjadi bagian dari solusi dari setiap persoalan yang dihadapi pemuda secara umum," kata Mukim pada saat itu didepan awak media.

Untuk itu GP Ansor Rokan Hilir bertekat untuk memberikan yang terbaik sebagai bhakti dan khidmat pemuda Nahdatul Ulama (NU) pada proses pembangunan terkhusus di daerah yang saat ini sedang bergerak maju.

"Ada beberapa persoalan kepemudaan saat ini yang menurut Ansor memerlukan solusi konkrit dari setiap pemuda," katanya.

Pertama, katanya, persoalan ideologi dalam berbangsa dan bernegara, dalam konteks ini Ansor menyatakan bahwa NKRI adalah bentuk kedaulatan yang sudah final dengan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasarnya, oleh karenanya Ansor bertekad untuk menjaga kedaulatan negeri dari segala macam paham dan pemikiran radikal dari beberapa kelompok yang ingin mengganti bentuk negara NKRI.

Kedua persoalan keagamaan, pemahaman keagamaan saat ini telah mengalami bias sehingga tidak jarang pengamalan keagamaan sering kali menimbulkan ketersinggungan yang menyebabkan klaim kebenaran sepihak yang pada akhirnya perpecahan di tengah umat. Dalam hal ini Ansor akan menyerukan pengamalan Islam yang Rahmatan Lilalamin.

Ketiga, masalah sosial budaya, dewasa ini pemuda kita dihadapkan persoalan sosial budaya yang sangat kompleks, diantara adanya dorongan sebuah kelompok yang ingin melegalkan komunitas LGBT dan trans gender.

"Dalam dialog singkat dengan tokoh nasional tersebut kita akan terus memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan pembangunan terkusus dalam konteks kepemudaan," pungkasnya. (sr/hen)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait